Banjir di Pekalongan Berangsur Surut
Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Muhammad Fakhruddin
Alat berat difungsikan dalam pengerukan tanah lumpur di Kali Banger, Pekalongan, Jawa Tengah, Kamis (13/2/2022). Pemerintah setempat melakukan normalisasi sungai itu dengan melakukan pengerukan endapan lumpur untuk menanggulangi banjir yang terjadi di Kota Pekalongan. | Foto: Antara/Harviyan Perdana Putra
REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Banjir yang berlangsung di wilayah Kabupaten Pekalongan, Provinsi Jawa Tengah, berangsur-angsur surut pada hari ini, Kamis (20/1). Banjir yang mengakibatkan kerusakan rumah warga tersebut terjadi sejak Rabu sore (19/1), sekitar pukul 17.00 WIB.
Berdasarkan perkembangan terkini pada Kamis (20/1), pukul 19.45 WIB, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pekalongan mencatat rumah rusak berat 2 unit, rusak sedang 8 unit, sedangkan rumah warga terdampak mencapai 747 unit.
"Pantauan BPBD pada malam ini, masyarakat masih bergotong royong untuk membersihkan sampah dan material lumpur yang terbawa banjir di rumah warga dan lingkungan sekitar," kata Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, Kamis (20/1/2022).
Sementara itu, BPBD setempat bersama dengan para relawan membantu menyuplai air bersih kepada warga terdampak.
Wilayah genangan banjir teridentifikasi pada sejumlah desa di tujuh kecamatan. Desa terdampak berada di Desa Pungangan di Kecamatan Doro, Kayupuring di Kecamatan Petungkriyono, Desa Bantar Kulon, Sidomulyo dan Tembelanggunung di Kecamatan Lebakbarang, Desa Galang Pengampon di Kecamatan Wonopringgo, Kelurahan Kedungwuni Timur di Kecamatan Kedungwuni, Desa Pesanggarahan di Kecamatan Wonokerto dan Desa Kutosari di Kecamatan Karanganyar.
Banjir terjadi setelah hujan lebat yang menyebabkan debit air Sungai Sengkarang meluap sehingga menyebabkan 235 warga mengungsi, sedangkan jumlah total warga terdampak berjumlah 747 KK atau 3.056 jiwa. BPBD telah memberikan bantuan kepada warga yang mengungsi maupun terdampak. Tidak ada laporan korban jiwa atau luka-luka akibat kejadian banjir tersebut.
Saat banjir berlangsung, tim gabungan yang terdiri dari BPBD, TNI, Polri, relawan dan aparat desa serta kecamatan melakukan evakuasi warga ke tempat yang aman. Personel BPBD juga melakukan kaji cepat terhadap dampak dan kebutuhan warga saat tanggap darurat. Di samping itu, mereka membuat tanggul darurat dengan karung tanah pada beberapa titik untuk menghindari meluasnya genangan.
Prakiraan cuaca di wilayah Pekalongan masih terpantau berpotensi hujan ringan pada esok hari, Jumat (21/1/2022). Oleh karena itu, pemerintah daerah dan warga diharapkan tetap waspada dan siaga dalam mengantisipasi potensi banjir susulan.
Pada analisis kajian inaRISK, wilayah Kabupaten Pekalongan teridentifiksi memiliki 16 kecamatan dengan potensi bahaya banjir dengan kategori sedang hingga tinggi. Sejumlah wilayah yang terdampak banjir termasuk ke dalam kecamatan dengan potensi tersebut, seperti di Kecamatan Doro, Karanganyar, Wonopringgo dan Kedungwuni.
Menghadapi puncak musim hujan pada Januari hingga Februari ini, BNPB mengimbau semua pihak untuk waspada terhadap potensi bahaya hidrometeorologi basah, seperti banjir, banjir bandang, angin kencang dan tanah longsor. Berbagai upaya pencegahan dan langkah mitigasi dapat dilakukan pemerintah daerah dan masyarakat, serta antisipasi apabila terjadi bencana susulan, seperti tempat evakuasi sementara dengan penerapan protokol kesehatan.