Antisipasi Leptospirosis, Petani Sleman Diminta Biasakan Memakai Bot

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Fernan Rahadi

Leptospirosis
Leptospirosis | Foto: wikipedia.org

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Puncak musim hujan DIY diperkirakan terjadi pada Januari-Februari 2022. Pemkab Sleman terus melakukan antisipasi potensi penyakit-penyakit yang biasanya banyak terjadi pada musim penghujan seperti DBD dan Leptospirosis.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, Khamidah Yuliati mengatakan, kasus DBD di Sleman sendiri relatif alami penurunan pada 2021 dibandingkan 2020. Bahkan, hanya ada satu kasus meninggal.

"Kalau kasusnya sekitar ratusan, tapi alhamdulillah semua sembuh," kata Yuli, Jumat (21/1).

Sedangkan, untuk Leptospirosis, memang ada di Sleman tapi dengan jumlah yang tidak terbilang banyak. Selain itu, ia menekankan, sepanjang 2021 tidak ada pula laporan orang yang terkena Leptospirosis meninggal di Kabupaten Sleman.

Ia menerangkan, kasus DBD di Sleman memang mengalami penurunan. Sepanjang awal 2022, belum begitu terlihat ada peningkatan dan masih di taraf baik-baik saja. Menurut Yuli, kalau ada kasus-kasus DBD tidak ada yang sampai kategori serius.

Yuli turut berharap, program penyebaran nyamuk ber-Wolbachia di Sleman sudah menunjukkan hasil signifikan. Apalagi, walau sepanjang Juli 2021 operasional lapangan Wolbachia ditunda, penitipan telur nyamuk dimulai lagi Agustus 2021.

"Semoga, itu yang diharapkan, penutupan pengambilan ember baru besok 28 Januari, pemantauan jentik-jentik nyamuk di desa-desa masih berjalan sampai 28 Januari," ujar Yuli.

Untuk sebaran daerah, Yuli menerangkan, DBD biasanya tinggi di daerah-daerah yang memiliki angka bebas jentik atau ABJ rendah. Untuk Kabupaten Sleman sendiri Dinas Kesehatan menetapkan target ABJ yang terbilang tinggi sampai 95 persen.

Namun, ia mengingatkan, kalau ada daerah-daerah yang memiliki angka ABJ sudah tinggi, apalagi sudah mencapai target tapi tetap ada kasus, kemungkinan itu berasal dari luar Sleman. Sepanjang 2022, belum ada laporan kematian dari DBD.

Maka itu, Yuli tetap mengimbau agar masyarakat Sleman tetap meningkatkan 3M sebagai salah satu usaha pencegahandiri . Mulai dari menguras tempat-tempat penampungan air, menutup tempat penampungan air dan mengubur barang bekas.

Sedangkan, untuk pencegahan Leptospirosis, ia mengimbau masyarakat, khususnya petani untuk memakai sepatu boot ketika turun ke sawah. Ia menilai, masyarakat pertanian harus sudah membiasakan diri untuk memakai bot dalam aktivitas tani.

"Karena dia (Leptospirosis) melalui kencing tikus, dan biasanya itu akan datang pada musim penghujan, biasanya di sawah-sawah, biasanya yang kena petani-petani ," kata Yuli.

Dari keterangan BMKG, sebagian besar wilayah di Indonesia saat ini masih ada di tengah puncak musim penghujan yang diperkirakan terjadi pada Januari-Februari. Akhir musim penghujan diprediksi baru terjadi pada April-Mei 2022 mendatang.

Terkait


Petani Mulai Masuki Musim Tanam Padi Ketiga

Kementan dan 3 Kementerian Sepakati Enam Zoonosis Prioritas

Penyakit yang Perlu Diwaspadai Saat Musim Hujan

Petani Cabai Sleman Mulai Gunakan Irigasi Tetes, Apa Itu?

Musim Hujan, Warga Diminta Waspadai Penyakit Leptospiros

Republika Digital Ecosystem

Kontak Info

Republika Perwakilan DIY, Jawa Tengah & Jawa Timur. Jalan Perahu nomor 4 Kotabaru, Yogyakarta

Phone: +6274566028 (redaksi), +6274544972 (iklan & sirkulasi) , +6274541582 (fax),+628133426333 (layanan pelanggan)

[email protected]

Ikuti

× Image
Light Dark