Antisipasi Lonjakan Covid-19, Pemkab Semarang Siagakan Isoter
Rep: Bowo Pribadi/ Red: Yusuf Assidiq
Virus Covid-19 (ilustrasi) | Foto: Pixabay
REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Semarang menyiagakan tempat isolasi terpusat (isoter) guna mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19 di daerahnya. Seperti halnya langkah-langkah yang diambil oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang, daerah aglomerasi ini juga mengupayakan antisipasi menyusul terdeteksinya varian baru Omicron.
Bupati Semarang, Ngesti Nugraha mengatakan, langkah antisipasi terus diupayakan kendati penambahan kasus baru Covid-19 di wilayah Kabupaten Semarang masih cukup terkendali. "Data per 22 Januari 2022 kemarin, hanya ada penambahan satu kasus baru di Kabupaten Semarang, tepatnya di Kecamatan Bawen," ungkapnya, di Ungaran.
Sehingga terhitung sampai dengan akhir pekan kemarin, akumulasi jumlah kasus aktif Covid-19 di Kabupaten Semarang ada lima orang. Dua pasien di antaranya masih dirawat di rumah sakit dan tiga pasien lainnya masih melaksanakan isolasi mandiri (isoman).
Bupati juga menyampaikan, dari 19 tempat tidur ICU (di beberapa rumah sakit) yang dipersiapkan, hingga saat ini baru terisi dua tempat tidur. Sehingga masih tersisa 17 tempat tidur. "Artinya BOR tempat tidur untuk ICU yang disiapkan, saat ini berada di angka 10,5 persen," jelas bupati.
Sedangkan untuk lima tempat tidur IGD khusus Covid-19 yang dipersiapkan, belum terisi semua, demikian halnya dengan 73 tempat tidur isolasi di rumah sakit juga masih kosong.
"Sementara untuk 126 tempat tidur isoter ( Bapelkes Siwakul dan Hotel Garuda Kopeng) sampai saat ini juga belum terisi atau masih kosong," tegasnya.