Kamis 27 Jan 2022 06:55 WIB

Ponpes Baitul Muqoddas Tangerang Ingin Cetak Generasi Qur’ani Produktif Tanah Air

Diharapkan kehadiran pesantren ini memberikan dampak luas.

Santri (ilustrasi).
Foto: Thoudy Badai_Republika
Santri (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, BANTEN -- Pesantren jadi salah satu alternatif pendidikan yang tepat bagi anak. Tak hanya mendapatkan pendidikan secara umum, tapi juga mendapatkan ilmu agama. Pada dasarnya, ilmu agama memang tidak bisa dilepaskan dari kehidupan sehari-hari.

Melansir dari salah satu jurnal di IAIN Syekh Nurjati Cirebon, tujuan umum pesantren adalah membimbing anak didik untuk menjadi manusia yang berkepribadian Islam, yang sanggup dengan ilmunya menjadi mubalig Islam dalam masyarakat sekitar melalui ilmu dan amalnya.

Baca Juga

Di era teknologi dan digital seperti sekarang ini pendidikan pesantren pun masih sangat relevan. Tak sedikit pesantren yang menyiapkan sistem pendidikan agar santrinya siap bersaing secara global.

Teranyar adalah Pesantren Baitul Muqoddas Tangerang, yang baru saja melangsukan peletakan batu pertama akhir pekan lalu. Berlokasi di Desa bantar Panjang, Kecamatan Tigaraksa, acara ini dihadiri oleh berbagai pihak seperti sekretaris desa, pengasuh pesantren hingga Ketua Yayasan Tunas Harapan Suci dan donatur utama pesantren Merdian Agustin beserta keluarga besar.

Pada kegiatan tersebut, pengasuh Pesantren Baitul Muqoddas Tangerang, Ustadz Fadil Madkhuri menyampaikan, siapapun yang menghidupkan Al-Quran, maka kita semua niscata akan menjadi mulia.

“Prinsip inilah yang kita pegang sampai detik ini dan seterusnya. Dengan menyebut nama Allah, berbekal prinsip menghidupkan Al-Quran, hari ini kita mulai menorehkan sejarah dengan meletakkan batu pertama pada pembangunan Pesantren Baitul Muqoddas Tangerang,” kata Ustadz Fadil Madkhuri.

Selain itu, Ketua Yayasan Tunas Harapan SuciM. Fatih Ishlah juga memberikan pernyataan terkait pendirian Pesantren Baitul Muqoddas, “Pesantren Baitul Muqoddas yang hari ini akan kita saksikan berdiri, adalah dreams come true. Pesantren ini adalah impian kita bersama selama puluhan tahun. Hari ini kita saksikan bagaimana Allah menetapkan pilihan untuk berdirinya (Pesantren) Baitul Muqoddas di sini. Mari kita sambut dengan semangat fastabiqul khairat, menjadikan Pesantren Baitul Muqoddas sebagai ladang beramal dan berjihad. Sekali lagi terima kasih kami ucapkan kepada ibu Merdian Agustin dan keluarga selaku donatur utama,” ujar M. Fatih Ishlah.

Pesantren Baitul Muqoddas didirikan di wilayah Desa Bantar Panjang, yang didukung pula oleh Sarmidi selaku sekretaris desa Bantar Panjang. “Semoga Pesantren Baitul Muqoddas bisa menjalin kerja sama dengan pesantren lain di sekitar sini, agar bisa saling bersinergi bersama di Kampung Bantar Panjang tercinta,” kata dia.

Ia juga menaruh harapan agar hadirnya Pesantren Baitul Muqoddas ini bisa memberi dampak nyata kepada masyarakat sekitar, “Saya juga berharap semoga Pesantren Baitul Muqoddas bisa membuka banyak lahan pekerjaan bagi warga lokal sekitar,” kata dia. 

Kyai Abdul Rosyid yang merupakan tokoh masyarakat Bantar Panjang pun turut menyampaikan harapannya terkait Pesantren Baitul Muqoddas Tangerang. 

“Kalau yang namanya pesantren tahfidz, di manapun pasti bagus insya Allah. Alhamdulillah, setelah berdialog dan bertemu pengasuh pesantren, ternyata kita cocok, dan ternyata sama-sama dari NU (Nahdlatul Ulama).”

photo
Prosesi peletakan batu pertama Pesantren Baitul Muqoddas. - (Dok. Pri)

Sebagai informasi, Pesantren Tahfidz Baitul Muqoddas Tangerang adalah pesantren yang secara khusus menyediakan program tahfidz Al-Qur’an dengan target mutqin. Lebih lanjut, Pesantren Baitul Muqoddas juga menyiapkan program entrepreneurship untuk para santri nantinya.

Pesantren Baitul Muqoddas Tangerang memiliki visi untuk menciptakan santri huffadz yang produktif dan mampu bersaing secara global. Hal tersebut sejalan dengan tagline pesantren “Membangun Generasi Qur’ani Produktif”. 

Tak sampai di situ, Pesantren Baitul Muqoddas juga disebut memiliki tekad, untuk menciptakan iklim pesantren yang ramah lingkungan alias eco-friendly. Hal ini coba diwujudkan dengan melibatkan berbagai pihak untuk membuat lingkungan yang produktif dan zero-waste.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement