Ahad 30 Jan 2022 12:58 WIB

Pemkot Bogor akan Kembali Aktivasi Rumah Sakit Perluasan RSUD

Pemkot Bogor juga lebih intensif melakukan testing, tracing, dan treatment.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Muhammad Fakhruddin
Pemkot Bogor akan Kembali Aktivasi Rumah Sakit Perluasan RSUD (ilustrasi).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Pemkot Bogor akan Kembali Aktivasi Rumah Sakit Perluasan RSUD (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,BOGOR -- Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor memiliki opsi untuk kembali mengaktivasi rumah sakit perluasan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bogor di kawasan GOR Pajajaran, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor. Opsi ini dipilih sebagai salah satu bentuk antisipasi akan datangnya Covid-19 varian Omicron.

Rumah sakit perluasan itu sebelumnya diketahui sebagai Rumah Sakit Lapangan Kota Bogor. Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim, menyebutkan tak hanya gedung rumah sakit namun Pemkot Bogor juga akan menyiagakan dokter, tenaga kesehatan, tabung oksigen, serta ruang isolasi bertekanan negatif.

Baca Juga

“Jadi itu simbol kesiapan Pemkot Bogor menghadapi Omicron yang kelihatannya semakin hari semakin mengkhawatirkan,” kata Dedie, Ahad (30/1).

Di samping itu, Dedie mengatakan, Pemkot Bogor juga lebih intensif melakukan testing, tracing, dan treatment di Kota Bogor. Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor, pada Sabtu (29/1), pasien positif Covid-19 di Kota Bogor bertambah 84 orang. Sehingga, total pasien Covid-19 yang ada di Kota Bogor yang masih dirawat ada 351 orang.

Dedie mengatakan, para pasien tersebut ada yang menjalani isolasi mandiri (isoman) di kediaman masing-masing. Juga ada yang di rumah sakit rujukan Covid-19. 

Dari total 500 tempat tidur atau bed di rumah sakit rujukan Covid-19 di Kota Bogor, 99 bed atau 19,8 persen sudah dihuni oleh pasien Covid-19. Sedangkan di pusat isolasi Pusdiklatwas BPKP Ciawi, Kabupaten Bogor, sudah terisi 29 dari 100 tempat tidur yang tersedia. 

“Jadi sudah banyak yang diisolasi. Maka nanti dari puskesmas, akan melakukan visitasi ke rumah yang isoman di rumah. Tentu akan dibekali dengan peralatan dan obat,” jelasnya.

Sementara itu, RSUD Kota Bogor saat ini kembali menyiapkan gedung baru Blok 3 sebagai antisipasi lonjakan kasus Covid-19 varian Omicron di Kota Bogor. Hal ini dilakukan sama seperti skema antisipasi Covid-19 varian delta pada pertengahan 2021 lalu.

Kepala Bidang Pengembangan Bisnis dan Pengendalian RSUD Kota Bogor, Armein Sjuhary Rowi, mengatakan skema persiapan yang dilakukan mulai dari sisi kesiapan petugas medis, juga kesiapan tempat tidur atau bed untuk menampung pasien. 

“Kami melakukan persiapan (secara) bertahap, dilihat dari berapa banyak penambahan kasus yang terjadi, apabila kasus bertambah secara perlahan kita siapkan lantai 1 atau ruang Batu Tulis di Blok 3 RSUD Kota Bogor,” kata Armein.

Jika terjadi lonjakan kasus yang cukup signifikan, Armein mengatakan, maka RSUD Kota Bogor menyiapkan seluruh lantai yang berada di Blok 3 untuk digunakan melakukan perawatan pasien Covid-19.  Sedangkan upaya terakhir yang akan ditempuh ketika kasus dikhawatirkan tidak terkendali, maka RSUD Kota Bogor akan berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor atau Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), untuk meminta agar membuka kembali rumah sakit perluasan.

“Kita sedang mempersiapkan ruang Batu Tulis, mulai dari 32 bed dan bisa disesuaikan sesuai penambahan kasus. Tapi jika semakin melonkan akan disiapkan rumah sakit perluasan. Itu pilihan terakhir,” ucap Armein.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement