REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- BMW of North America LLC telah mengumumkan telah menarik kembali dari peredaran (recall) sepeda motor K 1600 GT, K 1600 GTL, dan K 1600 B 2019 dan 2020. Penarikan ini karena adanya cacat pada suspensi belakang.
Pada motor-motor yang bermasalah, link strut ini tidak memiliki kekuatan yang cukup baik untuk melakukan tugasnya dan dapat menjadi rusak dalam penggunaan reguler. Jika itu terjadi, maka roda belakang dapat bersentuhan sehingga risiko kecelakaan bisa terjadi.
Dikutip dari Ride Apart, Selasa (1/2/2022), BMW Amerika Utara mengatakan bahwa terdapat sekitar 1.625 unit terdeteksi mengalami masalah yang disebutkan di atas. Dalam setiap model K 1600 individu, sepeda yang diproduksi antara tanggal tertentu dipengaruhi oleh penarikan ini.
Komponen yang dimaksud tidak lagi digunakan, karena BMW beralih ke pemasok yang berbeda mengikuti tanggal produksi yang secara khusus tercakup dalam penarikan ini. Menurut catatan yang dikeluarkan oleh BMW, perusahaan telah menerima tiga laporan pada tahun 2021 tentang kasus serupa di mana strut tautan belakang pada motor K 1600 GT dan K 1600 B 2020 rusak saat digunakan.
Pemilik sepeda yang terkena dampak akan diberitahu oleh BMW melalui surat First Class, dan akan diminta untuk membawa sepeda mereka ke dilerresmi sepeda motor BMW untuk diservis. Solusi untuk penarikan ini adalah penggantian strut tautan belakang sepenuhnya, baik suku cadang maupun layanan penarikan akan dilakukan secara gratis.
Pemberitahuan dealer direncanakan pada 24 Januari 2022. Pemberitahuan pemilik direncanakan pada 15 Maret 2022. Daftar penarikan resmi Administrasi Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Nasional tidak mencantumkan nomor penarikan BMW untuk masalah ini.
Rincian motor-motor BMW yang terpengaruh di Amerika Utara adalah sebagai berikut:BMW K 1600 GT 2019-2020: sekitar 351 unit diproduksi antara 21 September 2018 hingga 28 Desember 2019
BMW K 1600 GTL 2019-2020: sekitar 352 unit diproduksi antara 4 Desember 2018 dan 27 Januari 2020
BMW K 1600 B 2019-2020: sekitar 922 unit diproduksi antara 21 September 2018 dan 18 Februari 2020
Ikuti Whatsapp Channel Republika