Gunung Merapi Luncurkan Awan Panas Guguran Sejauh 2 Km
Red: Muhammad Fakhruddin
Luncuran lava pijar Gunung Merapi terlihat dari Tunggularum, Sleman, Yogyakarta, Selasa (1/2/2022) dini hari. Badan Geologi Kementerian ESDM mencatat adanya pertumbuhan kubah lava Gunung Merapi. Kubah lava bagian tengah kawah tercatat mengalami pertumbuhan 5.000 meter kubik per hari, sedangkan kubah lava barat daya Gunung Merapi tercatat mengalami perumbuhan 10.000 meter kubik per hari. Kepala Badan Geologi Eko Budi Lelono mengatakan, volume kubah tengah kawah terhitung sebesar 3 juta meter kubik dan kubah lava barat daya sebesar 1,67 juta meter kubik. | Foto: Wihdan Hidayat / Republika
REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA -- Gunung Merapi di perbatasan Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta meluncurkan awan panas guguran dengan jarak luncur sejauh 2.000 meter (2 km) ke arah Kali Bebeng atau barat daya pada Rabu sore (2/2/2022).
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Hanik Humaida melalui keterangan resminya di Yogyakarta, menyebutkan awan panas guguran Merapi meluncur pada pukul 15.58 WIB. "Awan panas guguran tercatat di seismogram dengan amplitudo 13 mm dan durasi 129 detik," kata dia.
Sementara itu, berdasarkan periode pengamatan BPPTKG mulai pukul 12.00 sampai 18.00 WIB, Merapi juga tercatat mengeluarkan guguran lava pijar lima kali ke arah barat daya sejauh 2 km. BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada Level III atau Siaga.
Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, dan Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km. Sedangkan pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km.
Apabila gunung api itu mengalami letusan eksplosif, lontaran material vulkaniknya dapat menjangkau daerah dalam radius tiga kilometer dari puncak gunung, demikian Hanik Humaida.