REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Manusia diperbolehkan meminta didoakan dari orang yang masih hidup. Akan tetapi seseorang tidak boleh meminta doa dari orang yang mati.
Allah Ta'ala berfirman kepada Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam ketika beliau masih hidup,
...وَاسْتَغْفِرْ لِذَنْۢبِكَ وَلِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنٰتِۚ...
"...dan mohonlah ampunan atas dosamu dan bagi (dosa) orang-orang mukmin, laki-laki dan perempuan..." (QS Muhammad ayat 19)
Dikutip dari buku Ambilah Aqidahmu dari Alquran dan As-sunnah yang shahih yang difahami Shahabat Radhiyallahu Anhuma karya Syaikh Muhammad bin Jamil Zainu, dan dalam hadits shahih yang diriwayatkan oleh At-Tirmidzi, disebutkan bahwa seorang buta datang kepada Nabi Shallallahu alaihi wa sallam seraya berkata "Berdoalah kepada Allah agar Dia menyembuhkanku..."
Adapun doa pada hakikatnya tidak memerlukan perantara sama sekali. Allah Ta'ala berfirman,
وَاِذَا سَاَلَكَ عِبَادِيْ عَنِّيْ فَاِنِّيْ قَرِيْبٌ ۗ ...
"Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah) bahwasanya Aku dekat..." (QS Al-Baqarah ayat 186).
Dan Nabi Shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
إنكم تدعون سميعا قر يبا و هو معكم
"Sesungguhnya, kalian memohon kepada Dzat Yang Maha Mendengar dan Mahadekat dan Dia senantiasa bersama kalian (dengan ilmu-Nya)." (HR Muslim)