Legislator Surabaya Sarankan ASN Tinggal di Rusunawa Diganti Warga MBR
Red: Muhammad Fakhruddin
Legislator Surabaya Sarankan ASN Tinggal di Rusunawa Diganti Warga MBR (ilustrasi). | Foto:
REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA -- Legislator menyarankan agar aparatur sipil negara (ASN) yang selama ini menjadi penghuni rumah susun sewa sederhana di Kota Surabaya, Jawa Timur, diganti warga dari golongan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
"Informasi yang saya dapatkan ada sejumlah ASN di Pemkot Surabaya yang sudah bertahun-tahun tinggal di Rusunawa Grudo. Ini tentu ini sangat memprihatinkan karena ASN yang sudah dapat gaji tetap dan tunjangan tentu sudah bisa mandiri dan tidak bergantung kepada rusun," kata anggota Komisi A Bidang Pemerintahan DPRD Surabaya Josiah Michael di Surabaya, Kamis (3/2/2022).
Menurut dia, sebaiknya para ASN tersebut menyerahkan kepada masyarakat yang lebih membutuhkan dalam hal ini MBR. Apalagi biaya pengelolaan rusunawa di Surabaya sudah defisit sehingga jangan sampai ASN yang sudah memperoleh gaji dan tunjangan itu ikut membebani APBD Surabaya. "Berbeda kalau MBR yang memang tanggung jawab dan harus di-support oleh pemerintah," katanya.
Untuk itu, lanjut dia, pihaknya berharap Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi bisa segera mengevaluasi ASN yang tinggal di rusunawa mengingat antrean warga yang mau tinggal di rusunawa saat ini sudah mencapai 12 ribu orang. "Persoalan ini akan saya usulkan masuk dalam Raperda Hunian Layak yang salah satunya mengatur rusunawa. Raperda tersebut saat ini masih dibahas Bapemperda (Badan Pembentukan Perda)," kata Josiah yang juga Ketua Bapemperda DPRD Surabaya.
Wakil Wali Kota Surabaya Armuji sebelumnya mengatakan, rusunawa menjadi alternatif hunian nyaman bagi warga MBR di Surabaya. "Saat ini, antrean penghuni rusunawa sudah mencapai belasan ribu lebih dan tentu disesuaikan daya tampung dengan skala prioritas," katanya.
Saat ini tercatat ada 20 rusunawa yang dikelola Pemkot Surabaya. Dari puluhan rusunawa tersebut, lanjut Armuji, Pemkot Surabaya akan mendata rusun-rusun mana saja yang akan menjadi prioritas pemeliharaan lebih dulu mengingat jumlah anggaran yang terbatas.
Adapun 20 rusunawa tersebut di antaranya Rusunawa Urip Sumoharjo, Dupak Bangunrejo, Sombo, Penjaringansari, Warugunung, Wonorejo, Tanah Merah, Randu, Grudo, Pesapen, Jambangan, Siwalankerto, Romokalisari, Keputih, Bandarejo, Gununganyar, Dukuh Menanggal, Tambak Wedi, Rusun Indrapura dan Babat Jerawat.