Senin 07 Feb 2022 10:53 WIB

Erick Thohir: BUMN Dukung Kemandirian Bangsa Lewat Transformasi Digital

Pemerintah bakal meningkatkan investasi pada infrastruktur digital.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Fuji Pratiwi
Menteri BUMN Erick Thohir. Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terus mendorong transformasi dan inovasi dalam menjadi katalisator pertumbuhan perekonomian Indonesia pada 2045.
Foto: ANTARA/Dhemas Reviyanto
Menteri BUMN Erick Thohir. Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terus mendorong transformasi dan inovasi dalam menjadi katalisator pertumbuhan perekonomian Indonesia pada 2045.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terus mendorong transformasi dan inovasi dalam menjadi katalisator pertumbuhan perekonomian Indonesia pada 2045.

Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, Indonesia akan menjadi negara yang mendominasi kekuatan ekonomi dunia. Berdasarkan sejumlah riset, ucap Erick, Indonesia diprediksi akan menduduki peringkat keempat negara dengan perekonomian terbesar di dunia.

Baca Juga

"Hal ini sejalan dengan arahan Bapak Presiden Joko Widodo yang mengatakan Indonesia akan menjadi top 4 kekuatan ekonomi dunia pada 2045 dengan lebih dari 50 persen penduduk usia produktif," ujar Erick dalam Konvensi Nasional Media Massa di Jakarta, Senin (7/2/2022).

Untuk mencapai tujuan tersebut, lanjut Erick, Indonesia harus melewati tiga tantangan yang terjadi saat ini yakni tantangan pasar global dengan terganggunya rantai pasok dunia akibat pandemi, tantangan disrupsi digital, dan tantangan dari sektor kesehatan.

Erick menyampaikan pemerintah bakal meningkatkan investasi pada infrastruktur digital. Hal ini merupakan langkah antisipasi dalam menghadapi gelombang kedua disrupsi digital. Berbeda dengan gelombang pertama disrupsi digital yang hanya terjadi pada sektor retail, makanan dam minuman, serta transportasi, Erick menyebut sektor industri dalam gelombang kedua disrupsi digital jauh lebih banyak, seperti keuangan, kesehatan, asuransi, pendidikan, hingga media, yang beberapa di antaranya sudah mulai terjadi.

Erick menyebut gelombang kedua disrupsi digital dalam tiga tahun memiliki potensi nilai sebesar 90 miliar dolar AS. Erick mengatakan ekonomi digital Indonesia pada 2025 diproyeksikan mencapai 124 miliar dolar AS dan berkontribusi 10 persen terhadap PDB Indonesia pada 2025.

"Pandemi mendorong perubahan perilaku konsumen dan masyarakat untuk melakukan digitalisasi," ucap Erick.

Berdasarkan data Startup Indonesia, ungkap Erick, jumlah mobile connnections mencapai 345,3 juta atau 125,6 persen dari total penduduk dan 202,6 juta internet users atau 73,7 persen dari total penduduk.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement