Rabu 09 Feb 2022 13:41 WIB

Polda Jatim Siapkan Tiga Strategi Antisipasi Lonjakan Covid-19

Tiga strategi itu akan dijalankan bersama dengan Forkompimda Jatim

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Andi Nur Aminah
Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur (Kapolda Jatim), Irjen Nico Afinta.
Foto: Dok Pemprov Jatim
Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur (Kapolda Jatim), Irjen Nico Afinta.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Polda  Jawa Timur menyiapkan tiga strategi khusus dalam upaya menekan laju penularan Covid-19. Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta menjelaskan, tiga strategi yang disiapkan antara lain, operasi yustisi dengan Patroli Motor Penegak Protokol Kesehatan di Jawa Timur (Pamor Keris), percepatan vaksinasi Lansia dan anak  serta menyiapkan tempat isolasi terpusat (Isoter). "Tiga strategi ini akan kami lakukan bersama dengan Forkompimda Jatim," kata Nico, Kamis (9/2).

Selain tiga strategi itu, lanjut Nico, pihaknya juga bakal mengoptimalkan kembali PPKM mikro dengan mengaktifkan kembali setiap posko kelurahan/desa. Tercatat, ada 5.496 Posko dengan 7.856 Bhabinkamtibmas di seluruh Jatim. Polda Jatim juga bakal melaksanakan pemantauan pelaku perjalanan luar negeri secara langsung.

Baca Juga

"Bisa juga menggunakan aplikasi Monitoring Karantina Presisi dan melaksanakan komunikasi dengan media terkait dengan upaya-upaya yang telah dilaksanakan," ujarnya. 

Nico menganggap, upaya ini menjadi penting langaran kasus aktif di Jatim terus bertambah. Per 8 Februari 2022, tercatat ada 7.944 kasus aktif. Terkait peta zonasi, dari 38 kabupaten/kota sebanyak 37 masuk zona kuning, dan hanya ada satu daerah yang bersattus zona oranye Covid-19, yakni Kota Malang.

Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa pun mengajak masyarakat untuk memperketat penerapan protokol kesehatan. Mengingat saat ini Indonesia sudah masuk gelombang ketiga pendemi Cobid-19.

 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement