Data dan Anda
Red: Fernan Rahadi
Ilustrasi data pribadi | Foto: Pikist
REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Erik Hadi Saputra (Kaprodi Ilmu Komunikasi dan Direktur Kehumasan & Urusan Internasional, Universitas Amikom Yogyakarta).
Pembaca yang kreatif, ketika mengisi materi Mastering Social Media untuk mahasiswa matrikulasi PJJ Magister Teknik Informatika, saya bertanya apa yang penting saat ini. Orang dulu mengatakan yang penting adalah harta, tahta dan wanita. Kemudian saya menampilkan slide dan mencoret kata wanita, kemudian menggantinya dengan tulisan "data".
Saat ini, yang penting adalah harta, tahta dan data. Mengantisipasi ada yang komplain tentang itu saya langsung menambahkan, wanita tidak masuk yang penting karena wanita masuk dalam kategori "sangat penting" hehe. audiens yang ikut kelas pun langsung tersenyum.
Pembaca yang kreatif, mengapa data? Begitu banyak orang yang mengeluh tentang datanya yang bocor dan kena hack. Bahkan seorang mahasiswi pascasarjana sempat bertanya, mengapa datanya tetap saja bisa diakses seseorang walaupun sudah berkali-kali mengganti nomor handphone?
Saya langsung bertanya apakah seseorang yang Anda maksud adalah mantan? Orang yang tidak move on setelah lepas dari Anda? Dia pun mengiyakan sambil tersenyum. Mungkin Anda mengganti nomor handphone namun Anda tidak pernah menyadari bahwa Anda tetap saja menggunakan email yang sama.
Saat ini begitu banyak sekali akses yang digunakan dengan email. Ya, saran saya jaga dan aturlah dua tahap autentikasi untuk bisa membuka email Anda. Khususnya pada hardware atau perangkat yang tidak biasanya Anda gunakan. Apalagi Anda sering menggunakan Wi-Fi ditempat umum yang termasuk kategori public network dalam mengakses banyak hal.
Tanpa sadar Anda sudah memasuki area akses yang di dalamnya banyak pengguna dengan berbagai kepentingan. Dan bisa saja salah satunya adalah sniffing (orang yang melihat aktivitas data yang mengalir). Cobalah Anda bayangkan ketika di jaringan itu Anda mengakses email yang tidak ada proses enkripsi atau perlindungan datanya, maka data Anda sangat bisa terlihat oleh orang lain.
Terbayang lagi kalau Anda membuka aplikasi mobile banking. Itu seperti Anda menekan PIN ATM dan beberapa orang yang paham bisa melihat tombol apa saja yang Anda tekan. Itulah alasan mengapa Anda sangat perlu memperhatikan keamanan akses internet yang Anda gunakan.
Pembaca yang kreatif, aman tidaknya data kembali kepada Anda sendiri dalam mengamankannya. Terkadang kita enggan mengganti password berkala atau mengaktifkan tahapan autentikasi dikarenakan alasan ribet. Namun itu adalah salah satu langkah untuk mengantisipasi risiko yang Anda akan hadapi.
Ada mahasiswa yang begitu kelihatan gelisah ketika menyadari hard disk laptopnya mendadak rusak. Sementara datanya yang berada di drive (penyimpanan) belum sempat dilakukan proses backup. Padahal hard disk eksternal pun sebenarnya sudah dimilikinya. Akhirnya ia menyesal kenapa menunda untuk menyalinnya.
Pembaca yang kreatif, tentu masih banyak lagi kejadian yang dialami dalam mengelola data yang Anda miliki. Bahkan algoritma media sosial pun tidak lepas dari akumulasi data yang anda pernah akses atau unggah. Apa yang Anda sukai itulah yang diberi. Bahkan ketika Anda tidak menyukai informasi tentang sesuatu pun. Tanpa Anda menyadari akhirnya di beranda media sosial Anda sudah dipenuhi tentang konten yang berkaitan dengan yang Anda benci. Mudah sekali untuk mengetahuinya.
Lihatlah video yang direkomendasikan pada halaman depan channel Youtube yang anda akses. Apa yang akan dimunculkan adalah hasil kesukaan pada yang Anda cari. Pembaca yang kreatif, data muncul karena Anda yang meminta, mengaksesnya, bahkan mengunggahnya. Kebiasaan Anda dalam mengelola data itu bisa membuat dan memunculkan pola yang sudah tersusun dengan kebiasaan Anda. Sehat dan teruslah terinspirasi.