REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Jembatan Ngantru di ruas jalan nasional penghubung Kabupaten Ngawi dan Bojonegoro ditutup total. Penutupan dilakukan setelah sebuah truk pengangkut semen curah menabrak tiang pada Rabu (9/2/2022).
Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jatim-Bali, Achmad Subki mengaku, pihaknya tengah membangun jembatan pengganti sementara jenis bailey. Jembatan sementara ini dibangun agar jalur transportasi di wilayah setempat dapat kembali dilewati.
"Kita akan bangun jembatan bailey. Bahan-bahan jembatan hari ini sudah di lapangan, dan besok sudah mulai dirangkai," kata Achmad dikonfirmasi Kamis (10/2/2022).
Achmad memperkirakan, jembatan bailey tersebut selesai dibangun dalam sepekan dan bisa dilalui kendaraan. Namun demikian, kata dia, jembatan bailey tidak dapat dilalui semua jenis kendaraan, khususnya yang bermuatan di atas 10 ton.
"Kendaraan dengan berat di atas 10 ton dilarang melintas. Pilih jalan alternatif saja," ujarnya.
Sebelumnya, truk pengangkut semen curah mengalami kecelakaan di Jembatan Ngantru yang berada di perbatasan Bojonegoro-Ngawi tepatnya di Kecamatan Padangan. Jembatan sepanjang 35 meter tersebut dibangun pada 1990 dengan kontruksi baja, dan baru direhabilitasi pada 2021.
Kasatantas Polres Ngawi AKP Zainul Imam Zyafi’i mengatakan, mulanya truk semen yang dikemudikan Chusnul Adnan tersebut melintasi wilayah tersebut. Tiba-tiba truk mengalami rem blong dan tidak kuat menanjak, sehingga mundur lalu menabrak jembatan.
Untuk sementara, alur kendaraan dari Ngawi ke Bojonegoro dialihkan melalui Nganjuk. Sedangkan alur kendaraan dari Bojonegoro ke Ngawi dialihkan melalaui jalur Pantura.