Pemkot Yogya Bakal Kembangkan Bus Sekolah
Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Muhammad Fakhruddin
Pemkot Yogya Bakal Kembangkan Bus Sekolah (ilustrasi). | Foto: Republika/Putra M. Akbar
REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA -- Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta mendapatkan satu unit bus sekolah dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Bus tersebut akan dijadikan sebagai titik awal pengembangan bus sekolah di Kota Yogyakarta.
Wali Kota Yogyakarta, Haryadi Suyuti mengatakan, bus tersebut akan difokuskan untuk antar jemput siswa sekolah dasar (SD). Tata kelolanya, kata Haryadi, akan dialihkan ke Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta dan Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta.
"Sekarang kita fokuskan untuk anak SD dulu, jadi orangtua cukup mengantar pada satu titik tertentu, kemudian anak-anak dijemput dan diantar keliling ke beberapa sekolah. Dengan ini akan sangat membantu para orang tua," kata Haryadi saat pengecekan bus sekolah di Kompleks Balai Kota Yogyakarta, Senin (14/2).
Meskipun begitu, saat ini bus tersebut belum dapat dioperasikan dalam waktu dekat. Hal ini dikarenakan kapasitas bus hanya dapat digunakan untuk 20 orang.
Dengan begitu, untuk sementara pihaknya akan menggunakan bus itu untuk melayani pengunjung di destinasi wisata yakni Taman Pintar. Termasuk melayani pengunjung museum-museum dan perpustakaan yang ada di Kota Yogyakarta.
"Sementara ini kami fungsikan untuk melayani pengunjung Taman Pintar untuk menjemput siswa yang akan melakukan kunjungan. Selain itu juga fasilitas ke museum lainnya dan perpustakaan," ujarnya.
Pihaknya juga mempersilakan jika ada sekolah yang ingin meminjam bus tersebut untuk kepentingan kegiatan sekolah. Perizinanya pun dapat diajukan melalui Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Perhubungan Kota Yogya, Golkari Made Yulianto mengatakan, bus tersebut didapatkan atas Wahana Tata Nugraha (WTN) yang diraih Kota Yogyakarta pada tahun 2019.
"Mereka (Kemenhub) datang tiba-tiba di kantor kami dengan membawa bus tersebut," katanya.
Pihaknya sendiri juga telah melakukan uji coba kelaikan bus tersebut. Hasilnya, kata Golkari, kendaraan itu sudah laik untuk dijadikan sebagai bus sekolah.