Rabu 16 Feb 2022 04:54 WIB

Mayoritas OTG, 152 Nakes RS Hasan Sadikin Bandung Terpapar Covid-19

Pelayanan rumah sakit untuk pasien Covid-19 dan non Covid-19 masih terkendali

Rep: m fauzi ridwan/ Red: Hiru Muhammad
Petugas kesehatan memeriksa kesehatan ibu hamil saat vaksinasi COVID-19 massal bagi ibu hamil di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS), Bandung, Jawa Barat, Kamis (19/8/2021). RSHS memberikan 200 dosis vaksin jenis Sinovac bagi ibu hamil guna mengejar target program vaksinasi nasional.
Foto: ANTARA/Raisan Al Farisi
Petugas kesehatan memeriksa kesehatan ibu hamil saat vaksinasi COVID-19 massal bagi ibu hamil di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS), Bandung, Jawa Barat, Kamis (19/8/2021). RSHS memberikan 200 dosis vaksin jenis Sinovac bagi ibu hamil guna mengejar target program vaksinasi nasional.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Sebanyak 152 orang tenaga kesehatan (nakes) di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung Provinsi Jawa Barat terpapar Covid-19. Mereka terdiri dari para perawat, para dokter dan penunjang lainnya di rumah sakit.

"Kami melakukan pemeriksaan swab screening dan tracing sejak akhir Januari data kami sampai kemarin kami periksa dari dokter yang diperiksa 523 ini cukup besar 77 positif. Perawat yang diperiksa 440, 57 orang positif, dari penunjang 47 dan 18 positif," ujar Direktur Pelayanan Medik, Keperawatan dan Penunjang RSHS Yana Akhmad Supriatna, Selasa (15/2/2022).

Baca Juga

Ia menuturkan mayoritas para nakes yang terpapar Covid-19 merupakan orang tanpa gejala (OTG) atau mengalami gejala ringan. Mereka saat ini menjalani isolasi mandiri (isoman).

Meski banyak nakes terpapar Covid-19, Yana menuturkan pelayanan rumah sakit untuk pasien Covid-19 dan non Covid-19 masih berjalan dan terkendali. Pihaknya menyiasati kekurangan nakes dengan merelokasi nakes di tempat lain dan belum membutuhkan rekrutmen.

Ia menambahkan jumlah pasien Covid-19 yang dirawat di RSHS sebanyak 67 orang terdiri dari 35 orang positif Covid-19 dan sisanya probable. Pihaknya masih menunggu hasil tes PCR sebagian pasien.

Selain itu pasien yang terpapar Covid-19 varian Omicron sebanyak 13 orang terdiri dari 4 orang lansia dan 9 orang dewasa. Namun angka kematian akibat Omicron relatif rendah dibandingkan varian Delta. "Omicron penularan cepat namun tingkat perawatan meningkat tapi kematian rendah. Januari ada meninggal pasien Covid-119 2 orang dan Februari 2 orang dan salah satunya probable Omicron cukup rendah," katanya.

Ia menyebutkan dua orang yang meninggal akibat Covid-19 disebabkan belum divaksin, sedangkan satu lainnya hanya divaksin satu kali. Selain itu kondisi pasien yang memiliki riwayat komorbid. "Mengingatkan prokes, modal kita," katanya.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement