Pemkab Semarang Upayakan Penambahan Tenaga Kesehatan Masyarakat
Rep: Bowo Pribadi/ Red: Muhammad Fakhruddin
Pemkab Semarang Upayakan Penambahan Tenaga Kesehatan Masyarakat (ilustrasi). | Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
REPUBLIKA.CO.ID,UNGARAN -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Semarang terus berupaya menambah jumlah tenaga kesehatan masyarakat (bidan, perawat, tenaga gizi, dokter) di daerahnya. Menyusul banyaknya tenaga kesehatan masyarakat yang memasuki masa purna tugas, daerah ini mengalami kekurangan.
Di satu sisi peran tenaga kesehatan masyarakan –untuk saat ini-- sangat dibutuhkan dalam rangka membantu Pemerintah memberikan penanganan serta sosialisasi pentingnya protokol kesehatan pencegahan Covid-19 di tengah- tengah masyarakat.
“Di luar dukungan ini, keberadaan tenaga kesehatan masyarakat juga sangat penting, khususnya dalam menjalankan fungsi membantu mengupayakan peningkatan kualitas hidup (kesejahteraan) dan kesehatan masyarakat,” ungkap Bupati Semarang, H Ngesti Nugraha, di Ungaran, Kabupaten Semarang, Rabu (16/2).
Yang menjadi persoalan, jelas bupati, di Kabupaten Semarang keberadaan tenaga kesehatan masyarakat sekarang ini terus berkurang. Seperti halnya tenaga pendidikan, sebagian dari tenaga kesehatan masyarakat banyak yang telah memasuki masa purna pengabdian.
Untuk tahun ini saja, jumlah tenaga kesehatan masyarakat yang memasuki masa purna tugas mencapai sekitar 363 orang, belum lagi mereka yang telah memasuki masa pension di tahun sebelumnya.
Di sisi lain, sebagian tenaga kesehatan masyarakat (tidak tetap) yang sebelumnya ada juga banyak yang diterima dalam perekrutan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) beberapa waktu lalu di daerah lain.
Sehingga jumlah tenaga kesehatan masyarakat di Kabupaten Semarang saat ini memang mengalami kekurangan. Harapannya, dengan penambahan jumlah tenaga kesehatan masyarakat akan banyak membantu Pemkab Semarang dalam memberikan layanan kesehatan kepada masyarakat.
“Contohnya seperti sekarang ini, ketika kami ingin menambah kapasitas rumah singgah untuk isolasi terpusat (isoter) pasien Covid-19, tentunya juga tidak lepas dari dukungan tenaga kesehatan masyarakat,” jelasnya.
Bupati berharap, jika jumlah tenaga kesehatan masyarakat bisa segera ditambah, juga akan sangat membantu untuk melakukan sosialisasi pentingnya disiplin protokol kesehatan upaya pencegahan Covid-19 di lingkungan terdekat masyarakat.
Bahkan bupati juga berharap nantinya satu tenaga kesehatan dapat membawahi tiga desa di Kabupaten Semarang dalam membantu mewujudkan program peningkatan kesejahteraan bidang kesehatan masyarakat.
“Kalau sekarang ini, satu tenaga kesehatan masyarakat bisa menangani lebih dari tiga desa meski dalam satu kawasan. Sehingga beban mereka juga semakin berat ketika jumlah tenaga kesehatan masyarakat berkurang banyak,” tambah bupati.
Masih terkait dengan kebijakan penambahan tenaga kesehatan masyarakat ini, Ngesti juga menyampaikan, di tengah situasi pandemi seperti sekarang ini ada aturan daerah bisa menambah tenaga kesehatan di masyarakat.
“Itu yang sekarang ini sedang kami upayakan, karena kebutuhan penambahan jumlah tenaga kesehatan masyarakat ini sudah sangat mendesak di kabupaten semarang ini,” tandasnya.