REPUBLIKA.CO.ID, POSO -- Presiden Joko Widodo meresmikan dua proyek kelistrikan strategis di Poso, Sulawesi Tengah, Jumat (25/2/2022). Dua proyek tersebut adalah PLTA Poso Energy 515 MW yang berlokasi di Desa Sulewana, Kabupaten Poso. Lalu secara simbolis juga meresmikan PLTA Malea yang berlokasi di Kabupaten TanaToraja.
Saat menyampaikan sambutan, Presiden mengapresiasi pembangunan PLTA di sejumlah daerah di Tanah Air guna mendukung transformasi energi baru terbarukan (EBT). Presiden menyebut, Indonesia memiliki potensi besar di energi hijau baik dari hidro, geotermal, tenaga surya, angin, hingga panas permukaan air laut.
“Sekali lagi sangat menghargai, mengapresiasi apa yang sudah dikerjakan oleh Kalla Group dalam hal membangun hydropower baik yang ada di Sulawesi Tengah, yang nanti juga akan selesai di Mamuju, Sulawesi Barat dan di Kerinci di Jambi, ” ujar Jokowi.
Indonesia telah menetapkan target untuk mengurangi emisi karbon secara bertahap hingga nanti di tahun 2060 tercapai emisi nol karbon. Namun, Presiden menyadari bahwa target tersebut tidak mudah untuk dikejar.
“Target-target seperti ini yang tidak mudah dikejar karena memang antara pertumbuhan, permintaan, dan pertumbuhan listrik harus terus diseimbangkan. Jangan sampai ada kelebihan pasok dari PLN sehingga membebani PLN,” lanjutnya.
Lebih lanjut, Presiden juga menekankan agar kemudahan dalam proses negosiasi maupun perizinan diperhatikan kembali sehingga pembangunan PLTA selanjutnya dapat segera terlaksana.
“Jangan sampai ada keluhan lagi seperti tadi juga disampaikan oleh Bapak Jusuf Kalla, negosiasi, perizinan itu sampai lebih dari lima tahun. Sekuat apapun orang mengurus izin, negosiasi sampai lebih dari lima tahun kecapaian di mengurus izin. Belum bekerja di lapangan,” imbuhnya.
Di akhir sambutannya, Jokowi berharap proyek pembangunan PLTA di kabupaten lain dapat terlaksana dengan baik. Pembangunan PLTA tersebut nantinya akan mendukung target pemerintah dalam transformasi energi baru terbarukan.
Sementara itu, Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12 yang sekaligus Founder Kalla Group, Jusuf Kalla (JK) dalam laporannya menyampaikan bahwa latar belakang dari pembangunan tersebut karena Poso memiliki potensi dalam pengembangan PLTA dengan penggunaan aliran air langsung dari sungai (run of river). Dan model aliran sungai seperti ini, JK mengatakan banyak di Sulawesi. "Kalau di luar Jawa, sungainya harus dibendung dulu," kata JK.
Potensi sungai-sungai di Poso, JK mengatakan, sangat besar. Seperti Sungai Poso yang airnya itu terbuang saja ke laut. "Karena itu kita memutuskan membikin listrik di sini mempergunakan sistem run of river," ujar JK.
Peresmian proyek kelistrikan Poso Energy ini juga dihadiri sejumlah pejabat. Antara lain Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri BUMN Erick Thohir, Gubernur Sulawesi Tengah Rusdy Mastura, dan Bupati Poso Verna Inkiriwang.
Gubbernur Sulawesi Tengah, Rusdy Mastura menyampaikan terima kasih dengan hadirnya PLTA Poso Energy di wilayah Poso. "Saya meyakini kehadiran PLTA ini akan jadi inspirasi, sehingga Poso tidak hanya dikenal sebagai daerah konflik tapi juga sumber energi baru Sulteng, bahkan nasional.