REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Teknologi dan Operasional Bank DKI, Amirul Wicaksono, mengatakan, ada peningkatan jumlah transaksi untuk produk perbankan digital. Menurutnya, transaksi melalui JakCard per tahun 2021 mencapai 2,14 juta transaksi. “Meningkat 40,20 persen dari transaksi JakCard 2020 yang sekitar 1,53 juta transaksi,” jelas Amirul dalam keterangannya, Ahad (27/2).
Dia mengatakan, dengan adanya hasil itu, Bank DKI meraih penghargaan Popular Digital Brand untuk uang dan pembayaran elektronik pada 3rd Indonesia’s Most Popular Digital Financial Brands Awards 2022 yang diselenggarakan oleh Iconomics. Menurut Amirul, pencapaian itu menjadi bukti dari adanya kepercayaan nasabah dalam menggunakan produk BUMD DKI Jakarta tersebut.
“Penghargaan ini menjadi semangat kami untuk terus mendorong penerapan transaksi non tunai di DKI Jakarta dan sekitarnya melalui produk dan layanan perbankan digital dari Bank DKI,” ucapnya.
Amirul menerangkan, hingga Januari 2022 lalu, Bank DKI telah memiliki lebih dari 17 ribu merchant yang telah bergabung dengan layanan QRIS JakOne Mobile Bank DKI, dengan jumlah pengguna mencapai 1,6 juta pengguna. Selain itu, jumlah transaksi dengan alat tersebut, mencapai 18,38 juta transaksi pada tahun 2021 atau meningkat 38,51 persen dibanding tahun 2020 yang mencapai 13,27 juta transaksi. “Pencapaian ini, menunjukan tren digitalisasi transaksi ekonomi dan keuangan digital yang semakin meningkat,” katanya.
Terbaru, dengan adanya Kolaborasi bersama Jakarta Smart City, Bank DKI menghadirkan fitur uang elektronik JakOne Pay di aplikasi JAKI. Dengan integrasi tersebut, pengguna aplikasi Jaki yang sudah mengunduh aplikasi JakOne Mobile Bank DKI dapat melakukan transaksi scan to pay pada lebih dari 13 juta merchant yang telah terhubung dengan QRIS.
“Terima kasih atas kepercayaan masyarakat dan nasabah dalam menggunakan produk dan layanan perbankan digital Bank DKI,” tutur Amirul.