REPUBLIKA.CO.ID, PASAMAN BARAT -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menginformasikan korban meninggal akibat gempa bumi di Sumatra Barat bertambah menjadi 11 orang. Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Suharyanto mengatakan, dari 11 korban meninggal tersebut, berasal dari Kabupaten Pasaman Barat 5 orang dan 6 orang dari Kabupaten Pasaman.
"Di samping itu, data sementara yang berhasil dihimpun meliputi korban luka berat 42 orang, luka ringan 346, dan warga yang mengungsi kurang lebih mencapai 13 ribu jiwa," kata Suharyanto, Ahad (27/2).
Saat ini, menurut Kepala BNPB, korban yang masih dinyatakan hilang sebanyak 4 orang. BNPB menurut dia terus mengerahkan tim gabungan untuk memastikan nasib keempat orang tersebut.
"Fokus utama penanganan yaitu pencarian 4 orang hilang, pendataan kerusakan dan yang terpenting memenuhi kebutuhan dasar para pengungsi,” ucap Suharyanto.
Gempa bumi yang berpusat di 0,14 derajat LU dan 99,94 derajat BT pada kedalaman 10 kilometer itu juga mengakibatkan 103 unit rumah rusak berat, 5 unit rumah rusak ringan, kurang lebih 1.307 unit rumah rusak ringan.
Adapun 3 unit fasilitas pendidikan rusak berat, 2 rumah ibadah rusak, 1 bangunan fasilitas umum rusak, termasuk beberapa bangunan milik pemerintahan. Selain itu, Bukit Lintang Nagari dilaporkan mengalami longsor dan upaya pembersihan material dan pencarian serta pertolongan menjadi fokus utama yang dilakukan tim gabungan.