Jumlah Petani Milenial Sleman Terbanyak di DIY
Rep: Wahyu Suryana/ Red: Yusuf Assidiq
Petani milenial merawat tanaman melon madu yang ditanam menggunakan metode irigasi tetes. | Foto: Antara/Prasetia Fauzani
REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Bupati Sleman, DIY, Kustini Purnomo, kembali mengukuhkan pengurus Jaringan Petani Milenial tingkat UPTD BP4 Wilayah V di Bulus Tempel, Kapanewon Pakem. Agenda ini diinisiasi Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan Kabupaten Sleman.
Pengukuhan dilakukan lewat panen padi Sembada Merah yang jadi varietas Sleman. Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan DIY, Sugeng Purwanto, mengapresiasi dukungan terhadap program ini dalam mewujudkan 1.000 petani milenial pada 2022.
Sebab, ia menekankan, ketahanan pangan tidak cuma dibebaskan kepada petani, tapi harus ada dukungan dan kerja sama dari berbagai pihak. Sampai saat ini, Sugeng mengungkapkan, jumlah petani milenial sudah mendekati target 1.000 tani milenial. "Dan yang paling banyak Kabupaten Sleman," kata Sugeng.
Bupati menuturkan, data sampai saat ini sudah ada 410 petani milenial di Sleman. Kustini menekankan, Pemkab Sleman sendiri menargetkan terdapat 2.000 petani milenial setidaknya sampai 2024 mendatang.
Hal ini sejalan dengan kebijakan pemerintah pusat yang ingin membangun industri pangan berbasis pertanian modern di Indonesia. Apalagi, ia mengingatkan, generasi muda hari ini cukup sulit ditemui yang memang memiliki kemauan untuk jadi petani.
Pada kesempatan itu, Kustini berkesempatan melakukan panen padi Sembara Merah milik Kelompok Tani Sido Maju. Tapi, lanjut Kustini, Kabupaten Sleman ingin menunjukkan masih banyak tani-tani milenial yang tidak cuma andal dan unggul. "Serta, berdaya saing," ujarnya.
Padi Sembara Merah merupakan salah satu jenis plasma nutfah lokal Sleman yang masih dibudidayakan sebagian petani, bersama pula padi Sembada Hitam. Selain makanan pokok, padi jenis ini lama diketahui sangat bermanfaat bagi kesehatan.
Ketua Kelompok Tani Sido Maju, Setyo Widodo menambahkan, varietas Sembada Merah terus berkembang. Pada 2021, luas tanam varietas tersebut mencapai 10 hektar dan dipanen secara berurutan. Adapun hasil produksi padi berkisar 8,6 ton per hektar.
"Pemasarannya bisa dilakukan secara pribadi dari petani, melalui kelompok tani, maupun melalui mitra pemasaran," kata dia.