DPRD Surabaya Minta Pemkot Tinjau Ulang Pengurangan Kader Kesehatan
Red: Muhammad Fakhruddin
Sejumlah kader kesehatan mengikuti Apel Kader Kesehatan di Gelora 10 November, Surabaya, Jawa Timur, Ahad (28/11/2021). Apel yang diikuti 12.400 kader kesehatan Kota Surabaya dari keseluruhan kader sebanyak 32.600 itu dalam rangka persiapan menghadapi iklim pancaroba, Natal dan Tahun Baru. | Foto: ANTARA/Didik Suhartono
REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA -- Komisi D Bidang Kesra DPRD Kota Surabaya meminta pemerintah kota setempat meninjau ulang pengurangan kader kesehatan dengan mempertimbangkan peran dan kontribusi kader terhadap kesehatan warga Surabaya.
Anggota Komisi D DPRD Surabaya Cahyo Siswo Utomo menyarankan pemkot setempat agar pertimbangan dalam menentukan jumlah kader kesehatan tidak hanya bersandar pada jumlah kepala keluarga (KK) atau jumlah penduduk di wilayah RT atau RW, tetapi juga mempertimbangkan perannya.
"Peran kader kesehatan ini sangat signifikan, mulai dari sebagai pemantau lingkungan, penyakit dan kesehatan serta pelayanan masyarakat, seperti jumantik (juru pemantau jentik) dan fasilitator lingkungan," katanya, Selasa (1/3/2022).
Selain itu, lanjut dia, pemantauan penyakit lainnya, seperti TBC dan penyakit paliatif, posyandu balita, pralansia dan lansia, KB dan sebagainya, termasuk peran dalam kelurahan siaga, kampung ASI dan lainnya. "Tentunya semua itu harus jadi pertimbangan," kata Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPRD Surabaya ini.
Wakil Ketua Badan Pembentukan Perda DPRD Surabaya ini juga menyebut beban lain dari kader kesehatan, yakni tugas administratif yang dimasukkan melalui aplikasi. Tentunya, hal itu tidak mudah, khususnya bagi kader yang mayoritas adalah ibu-ibu rumah tangga.
"Kami menerima keluhan atau masukan dari kader untuk disampaikan kepada Pemkot Surabaya," katanya.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi sebelumnya mengatakan pihaknya akan menyiapkan 28 ribu kader Buser Surabaya Hebat yang ditugaskan di setiap lingkungan RT di Kota Surabaya. Kader Buser Kesehatan Hebat tersebut dipilih dari kader kesehatan yang aktif.
"Jadi, dari kader-kadernya Kota Surabaya akan diambil, dites yang mampu. Nanti dijadikan Buser Surabaya Hebat. Ini adalah orang-orang dari kader yang kami ambil menjadi bagian," katanya.
Sedangkan untuk kader-kader yang lain, Eri memastikan mereka tetap jalan dengan tugas yang berbeda. Setidaknya, dari sekitar 45 ribu kader di Kota Pahlawan, 28 ribu diantaranya akan dipilih menjadi Buser Surabaya Hebat.
Untuk kader yang telah melakukan kegiatan pada bulan Januari dan Februari 2022, tapi tidak memenuhi kriteria sebagai Kader Buser Surabaya Hebat, akan tetap diberikan haknya sesuai ketentuan yang berlaku.