LinkedIn Luncurkan Fitur Jeda Karier
Rep: Meiliza Laveda/ Red: Fernan Rahadi
Linkedin | Foto:
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Berhenti bekerja bagi sebagian orang menjadi pilihan di tengah pandemi karena sejumlah faktor. Namun, mengambil career break atau jeda karier bisa menjadi terlalu berisiko.
Jaringan sosial berorientasi bisnis LinkedIn sedang mencoba untuk mengakhiri stigma seputar jeda karier dengan mendorong pengguna untuk menyoroti apa yang mereka pelajari dari pengalaman. Perusahaan milik Microsoft ini merilis fitur yang akan memungkinkan orang untuk menambahkan jeda karier ke profil LinkedIn mereka melalui situs desktop atau aplikasi seluler dan menjelaskan kesenjangan dalam resume mereka.
Jenis jeda karir termasuk pengasuhan, pemutusan hubungan kerja (PHK), berkabung, transisi karier dan perjalanan. Nantinya, jeda karier akan dicantumkan di bawah pengalaman pengguna.
“Fitur ini bertujuan memberikan ruang bagi orang-orang untuk berbagi lebih banyak konteks dan warna tentang bagaimana pengalaman ini telah membantu mereka tumbuh dan mengembangkan keterampilan dalam kehidupan dan di tempat kerja,” kata Manajer Produk Senior LinkedIn Camilla Han-He.
Han-He mengatakan LinkedIn mulai mendengar lebih banyak keinginan dari penggunanya untuk menyoroti jeda karier mereka di jejaring sosial. Jeda karier lebih sering terjadi pada wanita. Sekitar 67 persen dari postingan terkait jeda karier di LinkedIn pada bulan Januari berasal dari wanita.
Dikutip CNet, Selasa (1/3), menurut survei pada Januari, ada 64 persen wanita di seluruh dunia telah mengambil jeda karier dengan persentase yang lebih tinggi di Amerika Serikat. Sekitar 70 persen wanita mengatakan mengambil jeda karier membantu mereka mendapatkan perspektif dan mencari tahu apa yang sebenarnya mereka inginkan dari kehidupan.
Untuk menambahkan jeda karier ke profil LinkedIn, pengguna dapat mengklik “Add section” yang terletak di bawah gambar profil pengguna diikuti dengan “Add career break.” Kemudian pengguna bisa memilih jenis jeda karier dan mengisi informasi tentang durasi jeda, deskripsi, dan melampirkan media yang relevan.
Selain itu, LinkedIn juga menawarkan kursus daring gratis hingga bulan Maret yang bertujuan membantu orang-orang bertransisi kembali ke pekerjaan setelah mengambil jeda karier. Beberapa kursus termasuk kembali bekerja dengan kesenjangan resume, menegosiasikan fleksibilitas kerja, dan kepemimpinan perempuan yang inklusif.