Gejala Omicron bagi yang Sudah Divaksin
Rep: Santi Sopia/ Red: Fernan Rahadi
Ilustrasi Covid-19 varian Omicron | Foto: Pixabay
REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Beberapa penelitian telah mengisyaratkan bahwa varian Covid-19 Omicron tidak bersifat ringan. Namun Omicron menyebabkan gejala yang relatif lebih ringan dikarenakan sebagian besar populasi telah divaksinasi terhadap virus.
Varian Omicron diketahui mampu menghindari kekebalan, baik dari infeksi sebelumnya ataupun dari vaksinasi. Namun, para ahli telah menunjukkan bahwa varian menyebabkan berbagai gejala yang berbeda satu sama lain.
Gejala umum bagi yang telah divaksinasi termasuk sakit tenggorokan, pilek, bersin terus menerus, batuk, sakit kepala, nyeri otot, dan mual. Apa gejala paling umum dari Omicron BA.2?
Studi di Inggris mengungkapkan bahwa orang yang terinfeksi subvarian menunjukkan gejala yang berhubungan dengan usus. Saat terinfeksi, pasien mengeluh enam penyakit yang berhubungan dengan usus. Hal itu termasuk mual, diare, muntah, sakit perut, mulas, kembung.
"Kita tahu bahwa virus ini menyebar ke bagian tubuh yang berbeda. Ada kemungkinan Omicron atau varian lain menyerang usus. Dan ini tidak akan terlihat di hidung, jadi Anda bisa terkena infeksi usus tapi tidak terlihat positif,” kata Tim Spector, Profesor Studi Gejala Covid ZOE, kepada The Sun, dikutip dari Livemint, Sabtu (5/3/2022).
Sejauh ini ada sebanyak 25 gejala yang telah dilaporkan oleh orang yang telah terinfeksi, termasuk demam atau kedinginan, batuk, sesak napas atau kesulitan bernapas.
Kemudian kelelahan, nyeri otot atau tubuh, sakit kepala, kehilangan rasa atau penciuman baru, sakit tenggorokan atau suara serak, hidung tersumbat atau berair, serta masalah usus.
Ada pula sakit punggung, kehilangan nafsu makan, delerium, susah tidur, ruam kulit, keringat malam, masalah pada lidah jari kaki atau tangan, nyeri dada, dan sakit perut. Para ahli menyarankan bahwa pasien Omicron dapat melaporkan berbagai gejala dengan status vaksinasi dan kekebalan yang diperoleh dari infeksi sebelumnya.