Gelar Vaksin Booster, Unisa Yogyakarta Bagikan Minyak Goreng
Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Yusuf Assidiq
Unisa Yogyakarta menyelenggarakan kegiatan vaksinasi booster yang juga diiringi dengan pembagian minyak goreng bagi penerima vaksin. | Foto: Dokumen.
REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Universitas 'Aisyiyah (Unisa) Yogyakarta menyelenggarakan kegiatan vaksinasi booster (dosis ketiga) selama tiga hari mulai 7-9 Maret 2022. Vaksinasi ini tidak hanya diperuntukkan bagi dosen, karyawan, dan mahasiswa Unisa Yogyakarta
Rektor Unisa Yogyakarta, Warsiti mengatakan, masyarakat umum dan lansia yang sudah memenuhi syarat juga diprioritaskan sebagai sasaran vaksinasi booster ini. Bahkan, pihaknya juga membagikan minyak goreng kepada masyarakat umum yang mengikuti kegiatan vaksinasi ini.
"Khusus masyarakat umum dengan kriteria tertentu yang mengikuti kegiatan vaksin diberikan minyak goreng yang sekarang sedang langka di pasaran," kata Warsiti, Selasa (8/3/2022).
Kegiatan vaksinasi ini dilakukan bersama dengan Polda DIY. Jenis vaksin yang digunakan yakni AstraZeneca.
Warsiti menjelaskan, kuota yang disediakan per harinya mencapai seribu dosis vaksin. Dengan begitu, total tiga hari pelaksanaan vaksinasi booster ini menargetkan setidaknya 3.000 orang dapat menerima suntikan vaksin.
Vaksinasi Covid-19 yang dilakukan di Unisa Yogyakarta sudah beberapa kali dilakukan. Namun, untuk vaksinasi booster ini merupakan yang baru pertama kalinya diselenggarakan.
"Meskipun baru kali ini Unisa mengadakan vaksin booster yang pertama, tetapi kami selalu senantiasa mendukung upaya dari program dinas kesehatan mengenai pencegahan penularan Covid-19. Hal ini sudah kita lakukan sejak pertama kali dinyatakan di Indonesia sebagai pandemi," ujar Warsiti.
Kepala Bidang Dokter Kesehatan (Kabid Dokkes) Polda DIY, Is Arifin mengatakan, cakupan vaksinasi di DIY termasuk yang tinggi di Indonesia. Bahkan, DIY tercatat sebagai daerah dengan cakupan vaksinasi terbaik ke-3 setelah DKI Jakarta dan Bali.
"Yang perlu ditekankan ke masyarakat bahwa vaksinasi booster ini bertujuan untuk mencegah fatalitas dari virus Covid-19. Meskipun nantinya sudah pada mendapatkan vaksin, masyarakat tetap harus menjaga protokol kesehatan," katanya.