Angin Puting Beliung Rusak 30 Rumah di Kabupaten Semarang
Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Yusuf Assidiq
Warga bersama relawan membersihkan reruntuhan dampak kerusakan atap rumah warga akibat bencana angin piting beliung di wilayah Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang, Rabu (9/3). | Foto: Istimewa
REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN -- Angin puting beliung terjang Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, pada Selasa (8/3/2022). Peristiwa tersebut terjadi pascahujan dengan intensitas tinggi yang disertai angin kencang melanda Desa Polobogo dan Desa Sumogawe di Kecamatan Getasan pukul 15.30 WIB.
"Merujuk pada laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Semarang, hingga Rabu (9/3), tercatat 33 kepala keluarga terdampak angin puting beliung dan 30 unit rumah mengalami kerusakan," kata Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Kamis (10/3/2022).
Meskipun berdampak pada rumah warga, dia melanjutkan, tidak ada warga yang dilaporkan menjadi korban maupun mengungsi. Pascakejadian, BPBD Kabupaten Semarang bersama TNI/Polri dan aparat setempat dibantu relawan, melakukan pembersihan sisa material seperti pohon tumbang dan rumah warga yang rusak.
Selain itu warga terdampak mendapatkan bantuan logistik yang didistribusikan oleh BPBD setempat. Lebih lanjut pihaknya mengutip peringatan dini dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengenai potensi hujan sedang-lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang di wilayah Kabupaten Semarang, Pegunungan Tengah, Jawa Tengah bagian Timur, dan Solo Raya pada Kamis (10/3) dan Jumat (11/3).
"Untuk mengurangi dampak yang terjadi akibat peristiwa angin puting beliung, BNPB mengimbau pemerintah daerah dan warga untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan dengan menghindar dari bangunan dan pohon yang rapuh serta menghindari berlindung didekat papan reklame," ujarnya.