IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Kekurangan tempat-tempat penginapan (hotel) juga terjadi di Makkah al-Mukaromah sebagaimana di Madinah. Masalahnya juga sama hotel-hotel di Makkah juga belum banyak yang buka terkait izin dan segala macam pendukungnya.
"Kondisi hotel-hotel di Makkah kurang lebih sama seperti yang di Madinah belum banyak yang dibuka," kata pemilik travel Firdaus Mulia Abadi (firdaus tour) Tri Winarto, Senin (21/3).
Meski demikian menurut dia Makkah jauh lebih baik kondisinya dibandingkan Madinah, untuk masalah kekurangan tempat-tempat penginapan. Meski demikian kekurangan itu tanpa mengurangi kemuliaan Makkah dan Madinah sebagai dua kota suci umat Islam.
"Tetapi memang lebih parah di Madinah karena sulit mencari hotel," katanya.
Tri mengatakan, kekurangan hotel di Makkah dan Madinah membuat kenyamanan jamaah berkurang beribadah. Tentu hal ini bisa dibandingkan dengan kenyamanan sebelum pandemi. Apalagi kini jelang Ramadhan di mana selama bulan tersebut merupakan hari libur anak sekolah di Arab Saudi.
"Tetapi pada dasarnya hotel-hotel di Mekkah dan Madinah karena memang belum banyak yang dibuka situasi kenyamanan yang dirasakan jamaah tentu berbeda di saat biasa," katanya.
Saat ini kata dia, keberadaan hotel dengan banyaknya jamaah tidak sebanding. Setelah ketentuan PCR dan karantina dihapuskan, semua jamaah di seluruh dunia berdatangan secara bersamaan.
"Hotel yang buka itu tidak banyak sedikit sementara jamaahnya terus berdatangan ke dua kota ini," katanya.
Begitu banyaknya jamaah dan kekurangan hotel-hotel membuat jamaah banyak yang mengeluh. Terutama keluhan mereka ketika antri waktu-waktu makan.
"Akibatnya bisa ditemui keluhan-keluhan dari jamaah terkait layanan makan pagi, siang dan sore begitu krowdit luar biasa di tempat tempat makan," katanya.
Untuk itu setiap travel perlu memberikan edukasi kepada jamaahnya masing-masing, bahwa saat ini kondisi Makkah dan Madinah sedang kekurangan hotel. Di mana kondisi ini membuat kenyamanan dari mereka berkurang.
"Jadi perlu edukasi kepada jamaahnya, perlu kesabaran dari jamaahnya dalam hal antri makan ini yang harus diperhatikan," katanya.