Sektor Pertanian Sleman Disebut tidak Terdampak Pandemi

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Muhammad Fakhruddin

Sektor Pertanian Sleman Disebut tidak Terdampak Pandemi (ilustrasi).
Sektor Pertanian Sleman Disebut tidak Terdampak Pandemi (ilustrasi). | Foto: Wihdan Hidayat / Republika

REPUBLIKA.CO.ID,SLEMAN -- Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa, melakukan penanaman bawang merah secara simbolis di Bulak Karang, Kalurahan Tirtomartani, Kapanewon Kalasan. Ini dilaksanakan dalam rangka memotivasi kelompok-kelompok petani yang ada di sana.

Dalam sambutannya, Danang mengatakan, kegiatan ini merupakan salah satu dari upaya-upaya Pemkab Sleman memotivasi petani meningkatkan produksi pertanian. Khususnya, untuk komoditas bawang merah produksi asli dari Kabupaten Sleman.

"Saya berharap petani semakin semangat mengelola lahan sawahnya," kata Danang, Rabu (23/3).

Danang berpendapat, sektor pertanian merupakan sektor yang sangat penting dan akan selalu dibutuhkan masyarakat. Bahkan, saat pandemi Covid-19 seperti yang masih berlangsung, ia merasa, sektor pertanian relatif tidak banyak terdampak.

Baca Juga

Maka itu, Danang mengapresiasi petani-petani yang tetap semangat mengelola sawahnya dan mengembangkannya dengan berbagai inovasi-inovasi. Ia mengaku bersyukur, masyarakat di Kabupaten Sleman banyak yang semangat bertani.

Selain itu, Danang berpesan agar petani-petani mengutamakan kualitas hasil pertanian dibandingkan sekadar kuantitas. Ia merasa, kualitas yang baik akan memiliki harga jual yang tinggi pula, serta akan mampu bersaing di pasaran. 

Ketua kelompok tani setempat, Janu Riyanto menuturkan, jumlah petani aktif di Kalurahan Tirtomartani, Kapanewon Kalasan saat ini ada sebanyak 1.104 orang. Adapun lahan untuk menanam bawang merah di Tirtomartani ada seluas 341 hektar.

Janu menyebutkan, pada Juni nanti, lahan tersebut akan mendapat pengembangan seluas 10 hektar dari Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Kabupaten Sleman. Karenanya, ia menyampaikan apresiasi atas dorongan Pemkab Sleman selama ini.

"Terima kasih terus mendorong petani untuk terus berkembang dan lebih maju," ujar Janu.

Janu menambahkan, saat ini di Tirtomartani ada sebanyak 75 petani yang mengikuti Sekolah Lapang (SL). SL ini merupakan program pelatihan non-formal petani yang bertujuan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani agar lebih produktif. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

Terkait


Momentum Bangkit dari Pandemi Sambil Peduli dan Berbagi

Gubernur Harap Muktamar IDI Jadi Momen Tranformasi Digital Kesehatan

Madiun Targetkan Cakupan Vaksinasi Penguat 50 Persen Sebulan ke Depan

Kasus Positif Covid-19 di Bantul Terus Turun

Wagub Sebut, Jabar Kehilangan 200 Perawat Selama Pandemi

Republika Digital Ecosystem

Kontak Info

Republika Perwakilan DIY, Jawa Tengah & Jawa Timur. Jalan Perahu nomor 4 Kotabaru, Yogyakarta

Phone: +6274566028 (redaksi), +6274544972 (iklan & sirkulasi) , +6274541582 (fax),+628133426333 (layanan pelanggan)

[email protected]

Ikuti

× Image
Light Dark