REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir meminta seluruh perusahaan rintisan atau startup di Indonesia bisa meningkatkan kompetensi sumber daya manusia (SDM) melalui pelatihan dan pendampingan.
Selain itu, Erick meminta startup yang telah berkembang dan maju agar memberdayakan masyarakat Indonesia sebagai pekerja, bukan mengambil tenaga kerja dari luar negeri.
Sebab, lanjut Erick, Indonesia memiliki visi menjadi Indonesia Emas 2045, yang mana di 2045 kebutuhan akan tenaga kerja yang mahir dalam menggunakan teknologi dan digitalisasi menjadi kunci dalam persaingan global.
"Kami di BUMN membuka peluang sebesar-besarnya untuk HIPMI Digital agar bisa bersinergi dengan kami. Kita susun roadmap (peta jalan bersama. Sebagai salah satu bangsa yang kini telah berusia 76 tahun, kita harus punya harapan dan mimpi besar. Tentu kita harus buka semua peluang, namun satu di antara peluang penting yang harus kita perhatikan dari sekarang adalah momentum peringatan 100 tahun kemerdekaan bangsa Indonesia yaitu pada 2045," ujar Erick dalam sambutan acara HIPMI Digital Fest 2022, Jakarta, Rabu (30/3).
Maka dari itu, Erick menekankan startup ikut meningkatkan kompetensi generasi muda Indonesia menjadi mahir dalam pemanfaatan teknologi dan digitalisasi melalui pelatihan serta pendampingan.
"Kita harus buat generasi muda baru, startup baru. Kita juga mendukung yang namanya konten atau produk lokal itu ada dua, dibiayai atau diinvestasi," ucap Erick.
Menurut Erick, Indonesia diprediksi pada 2045 akan mendominasi menjadi 10 terbesar kekuatan ekonomi dunia. Tentu terdapat beberapa faktor kunci yang harus diantisipasi untuk mewujudkan cita-cita besar tersebut, salah satunya adalah pengembangan ekonomi digital.
"Indonesia memiliki potensi yang luar biasa akan pertumbuhan ekonomi digitalnya sampai tahun 2030. Potensi ekonomi digital kita diproyeksikan tumbuh hingga Rp 4.500 triliun jauh lebih cepat daripada pertumbuhan PDB kita, apalagi saat ini kita sudah melewati second wave disruption, dimana digitalisasi sudah meliputi berbagai sektor seperti media, edutech, healthtech, dan fintech ini adalah sebuah opportunity yang harus kita manfaatkan," ungkap Erick.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua HIPMI Digital Academy Anthony Leong mengatakan, dalam rangka mendukung pelaku UMKM atau startup yang ada sekarang ini, HIPMI melakukan pembinaan dalam kegiatan HIPMI Digital Fest untuk peningkatan kompetensi agar para pelaku UMKM dapat naik kelas. Anthony menyebut kehadiran HIPMI Digital Academy bentuk upaya dalam meningkatkan wawasan inovasi dan teknologi kepada anggota HIPMI.
"Kita dorong Indonesia bukan hanya menggunakan teknologi digital sebagai konsumen, tapi kita harus menjadi produsen, konseptor, mastermind dalam mendeliver dan menyambut era digital dan informasi ini. Jika berkonsolidasi dengan BUMN insyallah ekosistem dunia usaha industri digital akan semakin besar dan kokoh," ujar Anthony.
Menurut CEO Menara Digital itu, ekonomi digital saat ini memiliki posisi penting dalam meningkatkan perekonomian di Indonesia. Dalam perluasan literasi digital pun pertumbuhan UMKM di Indonesia memiliki posisi penting.
"Dengan hadirnya HIPMI Digital Academy, kita ingin mendeliver program yang sustain ke depan dan training development yang berkualitas. Kita siap bersinergi dengan dengan seluruh stakeholder untuk melahirkan talenta digital dan ekosistem dunia usaha di bidang industri digital yang lebih baik ke depan," kata Anthony.