REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Kerupuk kulit sapi yang diproduksi oleh pelaku UMKM di Kabupaten Indramayu, berhasil berhasil menembus ekspor ke Korea Selatan. Momentum itupun diyakini akan memicu pelaku UMKM lainnya di Kabupaten Indramayu untuk semakin berkembang.
Pelepasan kerupuk kulit sapi buatan UMKM untuk diekspor ke Korea Selatan itu dilakukan di Pendopo Indramayu, Rabu (30/3). Tercatat ada 2.400 pieces kerupuk kulit sapi merk Naura yang dikirim langsung ke Korea Selatan.
Pelaku UMKM kerupuk kulit sapi, Dedi Rolis (40), mengaku tidak menyangka kerupuk kulit sapi buatannya itu terpilih menjadi produk yang dikirim ke Korea Selatan. Pasalnya, tak sedikit produk UMKM lainnya yang juga diuji untuk bisa diekspor ke Negeri Ginseng tersebut.
"Awalnya saya ditawari untuk membuat produk dari kulit sapi dan diuji untuk dikurasi ekspor. Ternyata saya yang dinyatakan lolos," kata Dedi, saat ditemui di Pendopo Indramayu, Rabu (30/3/2022).
Dedi menyatakan, usaha pembuatan kerupuk kulit sapi itu sebenarnya baru dimulainya pada Januari 2022. Dalam proses pembuatannya, dia melakukan berbagai inovasi untuk menghasilkan produk kerupuk kulit sapi yang enak dan layak jual.
Dedi mengakui, selama ini sudah banyak produk sejenis yang beredar. Namun, di rumah produksi miliknya di Desa Jatisura, Kecamatan Cikedung, Kabupaten Indramayu, kerupuk kulit sapi diproduksi dengan kualitas tinggi hingga bisa menembus pasar ekspor.
"Kami berusaha semaksimal mungkin untuk mencapai target ekspor ke Korea Selatan," tutur Dedi.
Setelah ekspor perdana itu, Dedi sudah mendapat pesanan kedua hingga 10 ribu pieces kerupuk kulit sapi untuk diekspor. Jumlah itu setara dengan 400 dus. Sedangkan selanjutnya, pengiriman akan disesuaikan dengan pesanan. "Bisa setiap bulan atau dua bulan sekali," terang Dedi.
Dalam kesempatan yang sama, Asda Bidang Ekonomi Pembangunan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Kabupaten Indramayu, Maman Kostaman, mengapresiasi kerupuk kulit sapi asal Kabupaten Indramayu yang mampu menembus ekspor ke Korea Selatan.
Maman menilai, banyak produk UMKM asal Kabupaten Indramayu yang memiliki kualitas tinggi dan mampu bersaing dengan produk dari daerah lainnya. Pemkab Indramayu, menurutnya, memiliki komitmen untuk terus membantu perkembagan UMKM, baik dari segi permodalan, pendampingan pengolahan maupun pemasaran.
"Kami terus berusaha memberdayakan UMKM agar lebih maju dan berkembang," tukas Maman.
Maman optimis, momentum pelepasan ekspor kerupuk kulit sapi ke Korea Selatan itu akan memicu pelaku UMKM lainnya di Kabupaten Indramayu untuk terus berkembang. Dengan demikian, akan semakin banyak produk UMKM asal Kabupaten Indramayu yang juga menembus pasar ekspor.