REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerataan akses layanan kesehatan bagi setiap masyarakat merupakan hal esensial yang perlu dikelola secara sistematis. Simplisitas akses terhadap layanan kesehatan semakin diperlukan masyarakat, terlebih saat pandemi Covid-19.
Kompleksitas ekosistem, data, dan proses bisnis operasional di industri healthcare menjadi tantangan tersendiri yang perlu dihadapi. Kondisi ini mendorong diperlukannya suatu sistem dan tata kelola berbasis teknologi yang dapat membantu industri ini dalam menuju pembangunan kesehatan yang berkelanjutan, serta meningkatkan performa layanan kepada masyarakat.
Tantangan besar lainnya adalah terkait keamanan data dikarenakan rekam medis online merupakan data rahasia yang perlu dijaga dan disimpan di server yang aman. Kebutuhan akan integrasi data dari berbagai pihak dan entitas terkait dengan rantai distribusi dan bisnis healthcare pun juga perlu diperhatikan. Besarnya jumlah dan variasi data kesehatan penduduk menjadi tugas bagi pemerintah untuk melakukan pengelolaan terpusat guna mencapai single truth of data, melalui program Satu Data Kesehatan Indonesia.
Salah satu pondasi penting yang dapat menjawab tantangan tersebut adalah adanya infrastruktur digital yang memadai dalam tantangan pengelolaan kompleksitas ekosistem, data, dan bisnis operasional. Telkomsigma melalui bisnis portofolio Cloud Services, menghadirkan layanan infrastruktur cloud dan platform teknologi yang dapat melakukan visualisasi hasil analitik terhadap Satu Data Kesehatan yang diproses melalui platform big data yang terdapat di Kementerian Kesehatan berdasarkan kebutuhan dari tiap fasilitas layanan kesehatan. Visualisasi data yang ditampilkan melalui Satu Data Kesehatan cukup beragam dan akan membantu para pemangku pengambilan keputusan dalam mengambil langkah atas kebijakan pemerintah.
Dukungan infrastruktur digital berbasis cloud
Infrastruktur teknologi cloud pada sistem Satu Data Kesehatan didukung oleh keberadaan eyeball terbesar dan jaringan multi-backbone dari PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom). Keunggulan tersebut menjadikan layanan cloud Telkomsigma mampu menjalankan fungsi self-service automation, optimization, analytic, sekaligus cloud brokerage untuk penggunanya.
Dari segi adopsi model cloud, sistem Satu Data Kesehatan menggunakan model private cloud yang dilengkapi dengan infrastruktur dan PaaS yang tersedia baik dari segi skalabilitas dan keandalan layanan.
Pengembangan platform aplikasi cloud-native juga dilakukan pada Satu Data Kesehatan untuk memastikan active-active solution sehingga mendukung adopsi cloud secara end-to-end. Begitu juga dengan migrasi layanan IaaS dan aplikasi menuju cloud dapat dilakukan melalui layanan cloud manage & professional services.
Seluruh kapabilitas dari portofolio cloud Telkomsigma diimbangi dengan terpenuhinya aspek compliance dan standar keamanan data dalam operasi data center, cloud security, cloud platform layer, hingga aplikasi.
Dorong akselerasi digitalisasi healthcare
Solusi cloud dinilai menjadi jawaban atas kebutuhan digitalisasi dalam ekosistem kesehatan yang sangat kompleks. Cloud pun menjadi kunci sukses yang dapat memenuhi kriteria digital dengan cara yang efektif tanpa melupakan aspek efisiensi dan juga fleksibilitas.
Kontribusi Telkomsigma dalam program Satu Data Kesehatan diwujudkan melalui tercapainya percepatan digitalisasi healthcare di Indonesia terutama dalam proses penanganan Covid-19 melalui program Satu Data Vaksin dan PeduliLindungi.
Melalui layanan cloud, pengelolaan data kesehatan dengan volume yang sangat besar juga menjadi lebih ringkas dan cepat. Dengan begitu, implementasi cloud pada sistem Satu Data Kesehatan juga berimbas positif pada efektivitas kinerja operasional yang kompleks.
Dari sudut pandang konsumen dan masyarakat pun, implementasi cloud juga akan berdampak pada perbaikan indeks customer experience dan service excellence melalui keberadaan platform digital dan aplikasi terintegrasi yang siap beroperasi secara real-time, always on, dan fleksibel.