REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua PP Muhammadiyah Dadang Kahmad mengimbau umat Muslim untuk saling menghormati mereka yang mulai melaksanakan puasa Ramadhan pada Sabtu (2/4) maupun pada Ahad (3/4). Menurutnya, perbedaan ini terjadi hanya karena perbedaan penggunaan metodologi.
"Yang puasa Sabtu harus menghormati mereka yang puasa pada Ahad, begitu pula yang puasa pada Ahad harus menghormati mereka yang puasa pada hari Sabtu. Karena keduanya didasarkan pada metodologi yang benar menurut keyakinan masing-masing," tutur dia kepada Republika.co.id, Jumat (1/4/2022).
Dadang juga menjelaskan, Muhammadiyah menggunakan metodologi hisab hakiki wujudul hilal. Metode ini menggunakan perhitungan yaitu ketika matahari terbenam sudah 2 derajat sehingga Muhammadiyah menetapkan awal Ramadhan 1443 H jatuh pada 2 April.
"Dan pemerintah menggunakan metode rukyat, karena memang rukyat ini bisa terlihat bisa tidak (hilalnya). Sehingga diputuskan tanggal 3 April mulai puasanya. Saya kira tidak masalah, karena perbedaan metodologi melahirkan perbedaan keputusan," ucapnya.
Perbedaan tersebut, lanjut Dadang, bukan hanya pada tahun ini melainkan juga sempat terjadi pada beberapa tahun lalu. Menurut dia, tidak menutup kemungkinan pula, perbedaan ini juga akan terjadi kembali di masa mendatang.
Pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) menetapkan 1 Ramadhan 1443 Hijriah jatuh pada Ahad 3 April 2020. Hal ini disampaikan langsung oleh Menteri Agama Yaqut Cholil Quomas pada agenda hasil sidang isbat yang digelar Kemenag pada Jumat (1/4) di Jakarta secara daring dan luring.
Menag menyampaikan, ada 101 titik rukyat di 34 provinsi dari seluruh titik tersebut melaporkan tidak melihat halal. Dengan demikian, berdasarkan hisab posisi hilal seluruh Indonesia sudah di atas ufuk tetapi belum memenuhi kriteria Mabims baru yaitu tinggi hilal 3 derajat dan sudut elongasi 6,4 derajat, serta laporan-laporan rukyatul hilal.
"Maka secara mufakat bahwa 1 Ramadhan 1443 jatuh pada hari Ahad 3 April 2022 Masehi. Hasil sidang ini telah disepakati bersama, dan tentu kita berharap seluruh umat Islam Indonesia dapat menjalankan ibadah puasa secara bersama-sama," tutur dia.