REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Pemerintah Mesir telah menyelesaikan persiapan menyambut bulan suci Ramadhan. Beragam ritual keagamaan diizinkan kembali dilakukan di masjid, setelah jeda dua tahun akibat penyebaran pandemi Covid-19.
Pemerintah disebut akan membagikan sembako kepada warga. Selain itu, mereka akan mengubah waktu operasional transportasi umum, seperti metro dan bus umum.
Dilansir di Egypt Independent, Sabtu (2/4), keputusan baru ini termasuk pelonggaran pembatasan Covid-19, memungkinkan pembukaan aula yang melekat pada masjid.
Kementerian Wakaf Agama telah membuka kembali masjid untuk melaksanakan Tarawih dan khutbah singkat di masjid-masjid besar. Tak hanya itu, pengurus masjid juga diizinkan mengadakan jamuan buka puasa gratis selama bulan Ramadhan.
Menteri Pembangunan Daerah, Mahmoud Shaarawy, mengeluarkan keputusan eksekutif mengubah jam buka toko, mal, restoran dan kafe selama Ramadhan hingga akhir Idul Fitri. Fasilitas umum ini diperbolehkan buka pukul dua pagi setiap hari.
Dalam sebuah pertemuan, Komite Tertinggi untuk Manajemen Krisis Covid-19 di Mesir menyepakati melonggarkan sejumlah pembatasan yang telah disetujui sebelumnya untuk menghadapi virus Covid-19.
Hal ini didasarkan pada fakta yang menyebut tingkat infeksi dan rawat inap, serta tingkat kematian telah menurun selama enam pekan terakhir.