Selasa 05 Apr 2022 06:00 WIB

Jalan Provinsi di Talegong Garut Terdampak Longsor

Jalan provinsi yang menghubungkan Garut dengan Kabupaten Bandung sempat terputus.

Rep: Bayu Adji P / Red: Agus Yulianto
Wakil Bupati Garut, Helmi Budiman, meninjau wilayah terdampak tanah longsor di Kecamatan Talegong, Kabupaten Garut.
Foto: Dok. Diskominfo Garut
Wakil Bupati Garut, Helmi Budiman, meninjau wilayah terdampak tanah longsor di Kecamatan Talegong, Kabupaten Garut.

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Bencana tanah longsor kembali terjadi di wilayah selatan Kabupaten Garut, tepatnya di Kecamatan Talegong, pada Ahad (3/4/2022). Akibatnya, jalan provinsi yang menghubungkan Kabupaten Garut dengan Kabupaten Bandung sempat terputus.

Camat Talegong, Frederico Fernandes, mengatakan, terdapat dua titik bencana tanah longsor yang terjadi di wilayahnya pada Ahad. Dua titik itu adalah di wilayah Sawahjeruk dan Jembatan Awisuti.

"Kemarin kejadiannya pukul 17.00 WIB. Memang kemarin itu hujan hampir seharian. Akibatnya, jalan privinsi yang melewati wilayah Talegomg tertutup longsor," kata dia saat dikonfirmasi Republika, Senin (4/4/2022).

Menurut dia, tak ada korban jiwa akibat kejadian itu. Namun, arus lalu lintas dari arah Pangalengan, Kabupaten Bandung, menuju Rancabuaya, Kabupaten Garut, sempat terhenti. 

Usai kejadian, petugas kecamatan dibantu petugas dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar) langsung melakukan penanganan. Penanganan yang dilakukan berupa membersihkan material longsoran yang menutup jalan. 

Rico menyebutkan, jalan baru bisa terbuka pada Senin dini hari. "Sekarang sudah bisa kembali dilalui kendaraan roda dua dan roda empat," kata dia.

Rico menilai, dua titik itu memang kerap terjadi bencana tanah longsor. Ia mencontohkan, di wilayah Sawahjeruk misalnya, pernah terjadi bencana tanah longsor pada 2020. Setelah itu, setiap terjadi hujan, wilayah itu selalu mengeluarkan lumpur. 

"Tahun lalu sudah dilakukan perbaukan. Namum, sumber longsornya belum ditangani. Jadinya setiap hujan pasti ada lumpur ke jalan," kata dia.

Dia mengimbau, masyarakat yang melintas wilayah Talegong untuk meningkatkan kewaspadaan, khususnya saat terjadi hujan. Sebab, wilayah itu dikenal sebagai daerah rawan longsor. 

 

Advertisement
Berita Terkait
Yuk Ngaji Hari Ini
وَهُوَ الَّذِيْٓ اَنْزَلَ مِنَ السَّمَاۤءِ مَاۤءًۚ فَاَخْرَجْنَا بِهٖ نَبَاتَ كُلِّ شَيْءٍ فَاَخْرَجْنَا مِنْهُ خَضِرًا نُّخْرِجُ مِنْهُ حَبًّا مُّتَرَاكِبًاۚ وَمِنَ النَّخْلِ مِنْ طَلْعِهَا قِنْوَانٌ دَانِيَةٌ وَّجَنّٰتٍ مِّنْ اَعْنَابٍ وَّالزَّيْتُوْنَ وَالرُّمَّانَ مُشْتَبِهًا وَّغَيْرَ مُتَشَابِهٍۗ اُنْظُرُوْٓا اِلٰى ثَمَرِهٖٓ اِذَٓا اَثْمَرَ وَيَنْعِهٖ ۗاِنَّ فِيْ ذٰلِكُمْ لَاٰيٰتٍ لِّقَوْمٍ يُّؤْمِنُوْنَ
Dan Dialah yang menurunkan air dari langit, lalu Kami tumbuhkan dengan air itu segala macam tumbuh-tumbuhan, maka Kami keluarkan dari tumbuh-tumbuhan itu tanaman yang menghijau, Kami keluarkan dari tanaman yang menghijau itu butir yang banyak; dan dari mayang kurma, mengurai tangkai-tangkai yang menjulai, dan kebun-kebun anggur, dan (Kami keluarkan pula) zaitun dan delima yang serupa dan yang tidak serupa. Perhatikanlah buahnya pada waktu berbuah, dan menjadi masak. Sungguh, pada yang demikian itu ada tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang beriman.

(QS. Al-An'am ayat 99)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement