Kamis 07 Apr 2022 07:07 WIB

Rancangan Mahasiswa UI Jadi Finalis Kompetisi Dunia Teknologi Imagine Cup 2022

Aplikasi VirtuoStroke ini menyediakan tiga fitur utama yang dapat membantu pasien.

Rep: Rusdy Nurdiansyah / Red: Agus Yulianto
Gedung Rektorat UI Kampus Depok. (Ilustrasi)
Foto: Humas UI
Gedung Rektorat UI Kampus Depok. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Tim Makara Tech yang terdiri dari tiga mahasiswa Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia (Fasilkom UI) menjadi finalis kompetisi yang diselenggarakan oleh Microsoft. Ketiga mahasiswa itu, membuat rancangan aplikasi yang dinamakan VirtuoStroke. 

Pada kompetisi teknologi Imagine Cup 2022 tersebut, VirtuoStroke mengantar Shafira Ayu Maharani, Zafira Binta, dan Muhammad Danial Yusra (mahasiswa Fasilkom UI, yang melanjutkan studinya ke Tokyo Institute of Technology/Tokyo Tech) menjadi finalis dunia dan berhasil masuk 16 besar untuk Asia region. Imagine Cup dikenal sebagai “Olimpiade Teknologi”, merupakan salah satu kompetisi paling bergengsi di dunia dalam bidang teknologi dan perancangan perangkat lunak.

Shafira mewakili tim Makara Tech, mengatakan, Inovasi VirtuoStroke berawal dari banyak kendala yang dihadapi dalam penanganan penyakit stroke. Khususnya, pada negara-negara berkembang seperti Indonesia.

"Beberapa kendala yang dihadapi dalam rehabilitasi stroke di antaranya adalah biaya pengobatan yang mahal, kurangnya aksesibilitas, kurangnya motivasi pasien, dan ketakutan akibat Covid-19," ujar Shafira dalam siaran pers yang diterima Republika, Rabu (6/4/2022).

Untuk mengatasi masalah tersebut, tim Makara Tech mengusulkan VirtuoStroke sebagai sebuah aplikasi berbasis smartphone yang membawa rehabilitasi stroke dari rumah sakit ke dalam sebuah solusi yang terjangkau dari rumah. 

Aplikasi VirtuoStroke ini menyediakan tiga fitur utama yang dapat  membantu setiap pasien mendapatkan rencana rehabilitasi stroke yang baik, yaitu pertama permainan yang dapat melatih gerakan (motion controlled games). Pada fitur kedua, aplikasi menyajikan data yang dapat melacak kemajuan rehabilitasi, dan fitur ketiga memberikan kemudahan bagi pasien untuk konsultasi dengan dokter jarak jauh.

"Imagine Cup diselenggarakan dengan tujuan agar mahasiswa berbakat dari seluruh dunia  dapat mengaplikasikan imajinasinya. Selain itu, agar mereka memiliki ruang untuk menunjukkan solusi teknologi inovatif yang diciptakan untuk menjawab tantangan-tangangan terbesar di dunia," terang Shafira.

Dekan Fasilkom UI Dr Petrus Mursanto menyampaikan, terima kasih dan apresiasi atas pencapaian internasional yang diraih para mahasiswa beserta pembimbingnya. Tim Makara Tech dibimbing oleh tim mentor yaitu, dosen dan peneliti dalam bidang rekayasa perangkat lunak dan teknologi informasi Fasilkom UI, Betty Purwandari PhD dan dokter spesialis kedokteran fisik dan rehabilitasi yang juga alumni Fakultas Kedokteran UI program studi rehabilitasi medik, dr Rifqi Averrouza Hasbiandra Sp KFR,.

“Selamat atas pencapaian yang telah diraih, terus berkreasi dalam menghasilkan karya inovatif seperti VirtuoStroke ini. Tujuan utama adalah menciptakan produk yang bermanfaat bagi masyarakat luas. Bahwa produk tersebut menjadi finalis kompetisi, itu adalah sebuah bentuk apresiasi dari manfaat yang dihasilkan. Teruslah berkarya demi kebermanfaatan yang semakin luas,” tutur Petrus.

Lanjut Petrus, sebagai the 2022 Imagine Cup World Finalists, tim Makara Tech mempresentasikan rancangan aplikasinya di hadapan para juri dan dinilai berdasarkan penggunaan teknologi dan inovasinya, aksesibilitas dan inklusi, serta daya jual sebagai ide bisnis. Dari puluhan ribu siswa mewakili lebih dari 160 negara yang mendaftar kompetisi Imagine Cup 2022, 48 tim melaju ke final dunia.

Para finalis berkesempatan untuk memamerkan inovasi teknologi orisinal mereka kepada para juri melalui pitch 3 menit dan sesi tanya jawab. "Setiap solusi menangani masalah lokal atau global dalam kategori persaingannya--Bumi, Pendidikan, Perawatan Kesehatan, atau Gaya Hidup--dan dinilai berdasarkan penggunaan teknologi Azure, aksesibilitas dan inklusi, daya jual sebagai ide bisnis, dan potensinya untuk membuat dampak," pungkasnya. 

 

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement