Sumber Foto: Republika
NYANTRI--Emha Ainun Najib atau Cak Nun adalah tokoh Muslim Indonesia. Ia juga budayawan yang mengampu komunitas Maiyah. Cak Nun sosok pemberani dalam mengkritisi ketidakadilan yang dilakukan oleh negara. Pria kelahiran Jombang tersebut adalah sahabat almarhum KH. Abdurrahman Wahid atas Gus Dur.
Mungkin jika keduanya diminta untuk saling buka-bukan rahasia akan sama-sama memegang kartu AS dari saking akrabnya. Cak Nun tahu siapa itu Gus Dur begitupun sebaliknya Gus Dur tahu bagaimana Cak Nun. Karakter mereka juga cukup banyak perbedaan seperti keberaniannya dalam membela kebenaran dan sama-sama memiliki selera humor tinggi dan berkelas.
Gus Dur merupakan sosok yang komplet. Ia tak hanya seorang ulama tetapi juga budayawan, politisi, penulis dan bisa dikatakan sebagai “pelawak” karena dia sering melontarkan humor-humor jenaka. Semua sahabatnya juga sudah paham tentang kontroversialnya seorang Gus Dur.
Cak Nun mungkin akan senyum-senyum saja tentang kekontroversial Gus Dur. Karena ia paham bahwa Gus Dur memang memiliki pemikiran yang terkadang di luar nalar kebanyak orang. Cak Nun bahkan memiiki istilah untuk menggambarkan kenyelenehan Gus Dur yakni dengan mengatakan “Lha wong Gus Dur!,” dikutip dari buku Karena Kau Manusia, Sayangi Manusia karya Abdul Wahid.
Cak Nun pada Ahad (10/4) mengisi ceramah sekaligus buka bersama di Gedung Utama Sekolah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Lenteng Agung, Jakarta Selatan. Sejumlah elit politik PDIP hadir dalam acara tersebut di antaranya Ketua DPR RI Puan Maharani dan Sekjen PDIP Hasto Kristyanto.