REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria, mengatakan, pihaknya akan mudah mendeteksi kemungkinan manipulasi booster. Karenanya, dia mengimbau agar masyarakat bisa melaksanakan vaksinasi booster sesuai aturan dan ketentuan.
“Kan sudah sangat mudah yah di era digital sekarang. Tidak mudah bagi siapa saja yang ingin memanipulasi (booster) pasti akan ketahuan,” kata Riza kepada awak media di Balai Kota, Rabu (20/4).
Dia mengatakan, sejauh ini praktik manipulasi booster mudah ditemukan dan akhirnya terungkap. Karena itu, dia meminta warga untuk tidak memanipulasi data terkait dosis booster sebagai salah satu syarat mudik.
Dia meminta, bagi masyarakat yang telah mendapatkan booster, agar melakukan tes antigen dan PCR meski tak diwajibkan. Pasalnya, tes itu, kata dia, masih menjadi cara untuk mengetahui kondisi terjangkit Covid-19 maupun tidak.
"Sekalipun tidak diwajibkan, setidaknya dengan antigen atau PCR, menjadi bagian cara untuk mengantisipasi kita terpapar atau tidak," katanya.
Berdasarkan data Pemprov DKI hingga Selasa (19/4) total dosis 1 saat ini sebanyak 12.510.997 orang (124,1 persen), dengan proporsi 70,2 persen merupakan warga ber-KTP DKI dan 29,8 persen warga KTP Non DKI. Sedangkan, total dosis 2 kini mencapai 10.638.988 orang (105,5 persen), dengan proporsi 73,3 persen merupakan warga ber-KTP DKI dan 26,7 persen warga KTP Non DKI.
Khusus untuk vaksinasi dosis ke-3 (booster) hingga waktu yang sama, sebanyak 3.349.033 orang dan jumlah yang divaksin dosis 3 hari ini 80.704 orang.