Rabu 20 Apr 2022 14:26 WIB

Peringatkan Warga Manipulasi Vaksinasi Booster, Wagub DKI: Pasti Ketahuan

Wagub DKI mengatakan praktik manipulasi booster mudah ditemukan dan terungkap

Rep: Zainur Mahsir Ramadhan/ Red: Nur Aini
Tenaga kesehatan menyuntikan vaksin penguat atau vaksin booster kepada warga di pertokoan elektronik B-Store, Jalan Raya Condet, Kramat Jati, Jakarta, Rabu (20/4/2022). Polsek Kramat Jati bekerjasama dengan pertokoan elektronik B-Store untuk menyediakan layanan vaksinasi booster sebagai upaya menarik minat masyarakat untuk mendapatkan vaksin booster yang akan dijadikan sebagai syarat perjalanan mudik lebaran 2022. Vaksinasi booster tersebut digelar mula hari ini (20/4) hingga Jumat (22/4) dengan kuota sebanayak 1.000 oran g dan setiap peserta vaksin akan mendapatkan bantuan sembako.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Tenaga kesehatan menyuntikan vaksin penguat atau vaksin booster kepada warga di pertokoan elektronik B-Store, Jalan Raya Condet, Kramat Jati, Jakarta, Rabu (20/4/2022). Polsek Kramat Jati bekerjasama dengan pertokoan elektronik B-Store untuk menyediakan layanan vaksinasi booster sebagai upaya menarik minat masyarakat untuk mendapatkan vaksin booster yang akan dijadikan sebagai syarat perjalanan mudik lebaran 2022. Vaksinasi booster tersebut digelar mula hari ini (20/4) hingga Jumat (22/4) dengan kuota sebanayak 1.000 oran g dan setiap peserta vaksin akan mendapatkan bantuan sembako.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria, mengatakan, pihaknya akan mudah mendeteksi kemungkinan manipulasi booster. Karenanya, dia mengimbau agar masyarakat bisa melaksanakan vaksinasi booster sesuai aturan dan ketentuan.

“Kan sudah sangat mudah yah di era digital sekarang. Tidak mudah bagi siapa saja yang ingin memanipulasi (booster) pasti akan ketahuan,” kata Riza kepada awak media di Balai Kota, Rabu (20/4).

Baca Juga

Dia mengatakan, sejauh ini praktik manipulasi booster mudah ditemukan dan akhirnya terungkap. Karena itu, dia meminta warga untuk tidak memanipulasi data terkait dosis booster sebagai salah satu syarat mudik.

Dia meminta, bagi masyarakat yang telah mendapatkan booster, agar melakukan tes antigen dan PCR meski tak diwajibkan. Pasalnya, tes itu, kata dia, masih menjadi cara untuk mengetahui kondisi terjangkit Covid-19 maupun tidak.

"Sekalipun tidak diwajibkan, setidaknya dengan antigen atau PCR, menjadi bagian cara untuk mengantisipasi kita terpapar atau tidak," katanya.

Berdasarkan data Pemprov DKI hingga Selasa (19/4) total dosis 1 saat ini sebanyak 12.510.997 orang (124,1 persen), dengan proporsi 70,2 persen merupakan warga ber-KTP DKI dan 29,8 persen warga KTP Non DKI. Sedangkan, total dosis 2 kini mencapai 10.638.988 orang (105,5 persen), dengan proporsi 73,3 persen merupakan warga ber-KTP DKI dan 26,7 persen warga KTP Non DKI. 

Khusus untuk vaksinasi dosis ke-3 (booster) hingga waktu yang sama, sebanyak 3.349.033 orang dan jumlah yang divaksin dosis 3 hari ini 80.704 orang.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement