REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menargetkan dapat membangun ratusan kios terbakar di kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu, setelah Lebaran dengan menggandeng pihak swasta.
"Mudah-mudahan setelah Lebaran, nanti kami Insya Allah mulai (membangun)," kata Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria di Balai Kota Jakarta, Rabu (20/4/2022).
Namun, Riza belum mau membeberkan pihak swasta yang diajak untuk membangun kios usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang pelaku usahanya merupakan binaan Pemprov DKI Jakarta tersebut.
"Ya ada (pihak swasta) tapi belum bisa kami sampaikan, ada pihak yang nanti akan kerja sama dengan Pemprov DKI untuk bangun kios-kios di IRTI, kios itu diperlukan bagi masyarakat di lingkungan sini," ucapnya.
Riza Patria mengatakan pihaknya menggandeng pihak swasta karena tidak ada anggaran untuk pembangunan kios-kios tersebut. Sebelumnya, sebanyak 204 kios terbakar di Lenggang Jakarta, Monas, pada Kamis (31/3) pukul 04.45 WIB.
Adapun rincian kios terbakar yakni 24 unit kios kuliner, 180 kios suvenir, mushola dan toilet.Kebakaran itu diduga dipicu oleh keributan dari pertengkaran pasangan sesama jenis di salah satu kios.
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Pusat Kompol Wisnu Wardana kepada pers di Jakarta, Senin (4/4) menjelaskan tersangka pelaku kebakaran berinisial WST (29).
Berdasarkan pengakuan WST, pelaku bertengkar dengan salah satu pemilik kios, Dasrul Lubis, yang kiosnya menjadi titik awal kebakaran.Pelaku membakar kios Lubis dengan menggunakan korek api.
"Wisnu WST memulai pembakaran dengan menyulutkan korek api gas ke gorden, sehingga mengakibatkan kios milik Dasrul Lubis terbakar," ucapnya.
Mulanya, WST hanya berniat membakar kios Dasrul Lubis, namun karena letak kios lainnya yang berdekatan, akhirnya kebakaran merembet ke kios lainnya. Kerugian yang ditaksir terhadap kebakaran yang menghanguskan area seluas 600 meter persegi tersebut mencapai sekitar Rp 20 miliar.