Kamis 21 Apr 2022 12:32 WIB

BMKG: Waspadai Ancaman Sambaran Petir Akibat Gelombang Rossby

Dampak terbesar dari ancaman gelombang Rossby adalah sambaran petir

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Dampak terbesar dari ancaman gelombang Rossby adalah sambaran petir. (Ilustrasi)
Foto: AP
Dampak terbesar dari ancaman gelombang Rossby adalah sambaran petir. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG - Kepala Stasiun Meteorologi El Tari Kupang Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Agung Sudiono Abadi mengimbau warga di Nusa Tenggara Timur (NTT) agar mewaspadai potensi sambaran petir akibat ancaman gelombang Rossby ekuator yang melanda provinsi itu.

"Dampak terbesar dari ancaman gelombang Rossby yang harus diwaspadai adalah sambaran petir yang biasanya singkat," katanya menanggapi potensi ancaman gelombang Rossby ekuator dan potensi dampaknya di NTT di Kupang, Kamis (21/4/2022).

Baca Juga

Agung mengatakan dari hasil analisis cuaca diketahui adanya ancaman gelombang Rossby ekuator yang melanda hampir semua wilayah NTT. Ia menjelaskan gelombang Rossby ekuator merupakan gelombang atmosfer yang bergerak ke arah barat dan terletak di sepanjang ekuator yang umumnya berlangsung selama 7-10 hari.

Gelombang ini terjadi karena perbedaan suhu antara khatulistiwa dan wilayah kutub serta perbedaan jumlah radiasi matahari yang diterima. Gelombang ini memiliki karakteristik massa udara bersifat basah sehingga wilayah yang dilalui sering mengalami kondisi hujan atau setidaknya berawan atau mendung seperti di NTT.

"Gelombang ini sudah aktif sejak 12 April lalu dan terus bergerak melewati seluruh wilayah NTT, sehingga berpotensi memunculkan hujan dalam beberapa hari ke depan," katanya.

Menurut Agung dampak yang sudah dirasakan yaitu adanya potensi hujan sedang hingga lebat disertai angin kencang tapi yang berpotensi besar adalah petir. Dia mengimbau warga di NTT mewaspadai potensi sambaran petir karena masih ada hujan yang tersisa di masa peralihan musim dari hujan ke kemarau.

"Jadi, ketika terjadi hujan dan muncul petir, masyarakat perlu mencari tempat perlindungan yang aman," katanya. Selain itu, ketika terjadi hujan masyarakat diharapkan tidak mengoperasikan peralatan elektronik yang rawan terkena sambaran petir.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement