Kamis 21 Apr 2022 16:17 WIB

Sebanyak 1.368 Pemudik Bertolak dari Pelabuhan Sampit ke Pulau Jawa

PT Pelni masih memiliki tiga kali keberangkatan pada musim mudik tahun ini

Lonjakan arus mudik mulai terjadi di Pelabuhan Sampit Ibu kota Kabupaten Kotawaringin Timur Provinsi Kalimantan Tengah dan hingga kini tercatat 1.368 orang penumpang diangkut dua kapal dengan kota tujuan Semarang dan Surabaya.  Tampak  KM Kelimutu siap diberangkatkan dari Pelabuhan Sampit, Kalimantan Tengah.
Foto: Foto: Humas Ditjen Hubla
Lonjakan arus mudik mulai terjadi di Pelabuhan Sampit Ibu kota Kabupaten Kotawaringin Timur Provinsi Kalimantan Tengah dan hingga kini tercatat 1.368 orang penumpang diangkut dua kapal dengan kota tujuan Semarang dan Surabaya. Tampak KM Kelimutu siap diberangkatkan dari Pelabuhan Sampit, Kalimantan Tengah.

REPUBLIKA.CO.ID,SAMPIT--Lonjakan arus mudik mulai terjadi di Pelabuhan Sampit Ibu kota Kabupaten Kotawaringin Timur Provinsi Kalimantan Tengah dan hingga kini tercatat 1.368 orang penumpang diangkut dua kapal dengan kota tujuan Semarang dan Surabaya."Penumpang KM Lawit tujuan Semarang hari ini 612 orang. Tiket terjual 617 tiket, tapi ada yang tidak jadi berangkat, mungkin dari perkebunan sawit," kata Kepala PT Pelni Cabang Sampit, Muhammad Jabir di Pelabuhan Sampit, Kamis (21/4/2022).

Ada dua kapal yang bertolak mengangkut pemudik dari Pelabuhan Sampit pada pagi ini, yakni KM Lawit tujuan Semarang dengan 612 penumpang pada pukul 06.00 WIB dan KM Kirana III milik PT Dharma Lautan Utama tujuan Surabaya yang mengangkut 756 pemudik dengan 28 sepeda motor dan 21 kendaraan keluarga dan 10 kendaraan logistik pada pukul 07.30 WIB.Jabir menjelaskan, terhitung 13 April sampai 21 April, PT Pelni sudah memberangkatkan dua kali keberangkatan kapal yang mengangkut penumpang sekitar 1.300 orang.

Baca Juga

PT Pelni masih memiliki tiga kali keberangkatan pada musim mudik tahun ini yaitu tanggal 22, 26 dan 27 April."Tiket keberangkatan tanggal 26 dan 27 sudah penuh, namun saya masih berusaha karena kapasitasnya 920 orang. Saya sudah berkoordinasi dengan KSOP Sampit dan instansi terkait. Insya Allah ada penambahan sedikit dari kapasitas karena kita tetap ingin membantu masyarakat yang ingin mudik. Tidak mungkin kita tidak berangkatkan yang mau mudik," kata Jabir.

Kapal yang dimiliki PT Pelni yang dioperasikan di Pelabuhan Sampit umumnya berkapasitas 920 penumpang. Namun jika pemerintah memberikan dispensasi 25 persen seperti saat musim arus mudik pada 2019 lalu sebelum pandemi COVID-19 maka kapal PT Pelni bisa mengangkut 1.200 sampai 1.300 penumpang."Kami terus berkoordinasi di daerah sambil menunggu usulan dispensasi disetujui. Insya Allah. Saya kemarin ada koordinasi dan rapat. Insya Allah hari ini atau besok ada jawaban. Kalau ada dispensasi itu maka tiga keberangkatan yang tersisa bisa mengangkut 4.000 lebih penumpang," harap Jabir.

Manajer PT Dharma Lautan Utama Cabang Sampit Hendrik Sugiharto mengatakan, hingga H-12 ini pihaknya sudah memberangkatkan enam kapal. Jumlah penumpang yang sudah dilayani tujuan Semarang dan Surabaya sudah 4.120 penumpang, termasuk penumpang KM Kirana III tujuan Surabaya yang mengangkut 756 pemudik pagi ini.

Hendrik menyebut, keberangkatan mulai H-15 ini menjadi favorit pemudik karena pekerja mulai mendapat tunjangan hari raya (THR). Dia menilai yang perlu diantisipasi adalah keberangkatan mulai H-10 yang diperkirakan terjadi lonjakan lebih tinggi karena pemudik masih antusias.

sumber : antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement