Jumat 22 Apr 2022 18:28 WIB

Penyelidikan Alfamart di Banjar Ambruk Tunggu Hasil Labfor Bareskrim Polri

Bangunan tiga lantai Alfamart yang ambruk menelan korban jiwa lima orang.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Tim SAR mengevakuasi korban yang terjebak di reruntuhan gedung retail modern Alfamart di Gambut Km 15, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, Senin (7/1/2021). Sebanyak 17 orang menjadi korban dalam peristiwa tersebut, lima korban di antaranya berhasil dievakuasi dan hingga kini tim gabungan terdiri dari Basarnas, TNI, POLRI dan relawan dibantu sejumlah alat berat masih terus berupaya melakukan evakuasi korban yang masih terjebak reruntuhan gedung retail modern Alfamart.
Foto: ANTARA FOTO/Iman Satria/Bay.
Tim SAR mengevakuasi korban yang terjebak di reruntuhan gedung retail modern Alfamart di Gambut Km 15, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, Senin (7/1/2021). Sebanyak 17 orang menjadi korban dalam peristiwa tersebut, lima korban di antaranya berhasil dievakuasi dan hingga kini tim gabungan terdiri dari Basarnas, TNI, POLRI dan relawan dibantu sejumlah alat berat masih terus berupaya melakukan evakuasi korban yang masih terjebak reruntuhan gedung retail modern Alfamart.

REPUBLIKA.CO.ID, BANJARBARU -- Kapolda Kalimantan Selatan (Kalsel) Irjen Rikwanto mengatakan, proses penyelidikan ambruknya bangunan tiga lantai minimarket Alfamart di Jalan Ahmad Yani Km 14 Gambut, Kabupaten Banjar, masih menunggu hasil pemeriksaan tim Laboratorium Forensik (Labfor) Bareskrim Polri Cabang Surabaya. "Beberapa sampel sudah dibawa untuk diteliti, kita tunggu saja hasilnya," kata Rikwanto di Kabupaten Banjarbaru, Jumat (22/4/2022).

Hingga saat ini, sambung dia, lokasi puing bangunan masih diberi garis polisi. Pihak yang tak berkepentingan dilarang memasuki areal reruntuhan. Rikwanto menyebut, selama proses pemeriksaan tim Labfor Bareskrim Polri belum rampung, di lokasi masih diberi garis polisi agar steril. "Tunggu petunjuk tim labfor, kalau hasilnya sudah keluar, maka lokasi bisa segera dibersihkan agar tidak menjadi kenangan buruk bagi masyarakat sekitar," ujar Rikwanto.

Dia juga meminta anggotanya dapat memberikan pendampingan terharap para korban yang masih dirawat di rumah sakit jika diperlukan. Pasalnya, penyembuhan trauma juga sangatlah dibutuhkan bagi korban di samping pengobatan luka fisik. "Manajemen Alfamart sudah bertanggung jawab atas pengobatan korban luka-luka dan santunan terhadap korban meninggal," ujar Rikwanto.

Peristiwa runtuhnya bangunan yang disewa toko ritel modern Alfamart terjadi pada Senin (18/4). Insiden itu  menelan korban jiwa lima orang dan delapan korban mengalami luka-luka. Penyebab bangunan ambruk masih diselidiki pihak berwenang.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement