Sebagai pintu masuknya makanan dan segala asupan penting yang dibutuhkan oleh tubuh, menjaga kondisi mulut tentu tidak boleh dianggap sepele. Karena ada banyak sekali masalah kesehatan yang bisa terjadi akibat kondisi kesehatan dan kebersihan mulut maupun gigi yang buruk. Salah satu masalah kesehatan yang dapat terjadi akibat kondisi mulut dan gigi yang tak terjaga adalah gigi abses.
Serang bagian rongga mulut, penderita masalah kesehatan ini sama sekali tidak boleh membiarkan penyakit tersebut menjangkitinya terlalu lama tanpa penanganan yang tepat. Sebab, penyakit ini bisa berbuntut ke banyak masalah lainnya bagi kesehatan yang berkepanjangan, bahkan dapat berdampak secara permanen dan fatal.
Lalu, seperti apa sih penyakit abses gigi ini saat menyerang seseorang? Juga, bagaimana cara mencegah dan menyembuhkannya agar penyakit tersebut tak semakin memperburuk kondisi penderitanya? Untuk lebih jelasnya, simak penjelasan tentang apa itu penyakit abses gigi, gejala, penyebab, cara menyembuhkan, dan tips mencegahnya berikut ini.
Baca Juga: Gigi Berlubang Bisa Menimbulkan 4 Penyakit ini! Begini Cara Mengatasinya
Apa Itu Penyakit Abses Gigi?
Abses Gingiva
Abses gigi adalah kondisi di mana benjolan atau kantung berisi nanah terbentuk pada gigi. Penyebab abses gigi ini adalah infeksi bakteri, dan dapat muncul di sekitar gusi ataupun akar gigi.
Jika kondisi mulut tidak dijaga dalam waktu yang cukup lama, risiko infeksi bakteri di bagian tubuh tersebut akan menjadi lebih tinggi. Imbasnya, nanah bisa berkumpul di benjolan abses gigi, dan lambat laun semakin terasa nyeri serta memberi rasa tidak nyaman kepada penderitanya.
Pencegahan abses gigi bisa dilakukan dengan cara rutin menyikat gigi serta membersihkan gigi memakai benang gigi. Saat sudah terkena penyakit ini, penderitanya dianjurkan untuk memeriksakan kondisi giginya secara rutin pada dokter gigi.
Di sisi lain, gigi abses bisa dibedakan menjadi 3 jenis.
- Abses periapikal, yakni kondisi abses gigi yang muncul di bagian ujung dari akar gigi.
- Abses periodontal, yakni jenis abses yang terjadi di gusi pada sebelah akar gigi, serta bisa menyebar sampai ke bagian jaringan dan juga tulang di sekitarnya.
- Abses gingiva, yakni jenis abses yang sering kali muncul pada bagian gusi.
Gejala Abses Gigi
- Timbulnya rasa sakit pada gusi atau gigi yang dapat datang secara tiba-tiba serta terasa semakin memburuk seiring berjalannya waktu.
- Rasa sakit dan nyeri ketika menggigit atau mengunyah.
- Demam.
- Gusi terasa bengkak.
- Gigi terasa sakit hingga ke rahang, leher, dan telinga.
- Gigi mengalami perubahan warna dan lebih sensitif terhadap makanan dingin atau panas.
- Bau mulut.
- Sesak napas.
- Kelenjar getah bening membengkak pada leher maupun bagian bawah rahang.
- Wajah membengkak dan memerah.
Faktor Risiko dan Penyebab Abses Gigi
Terjadinya abses gigi diakibatkan oleh bakteri yang berkembang di bagian rongga mulut. Infeksi tersebut terjadi dengan cara bakteri masuk melalui lubang maupun retakan gigi yang menimbulkan peradangan dan pembengkakan pada bagian ujung akar gigi.
Infeksi bakteri tersebut menjadi lebih rentan dan berisiko terjadi terhadap seseorang dengan kondisi gigi yang tidak bersih. Tidak hanya abses gigi, kondisi buruk pada gusi dan gigi mampu meningkatkan kemungkinan seseorang mengalami berbagai masalah kesehatan mulut dan gigi lainnya.
Di samping itu, terlalu sering mengonsumsi gula, khususnya dari makanan maupun minuman manis, bisa meningkatkan risiko gigi berlubang. Kondisi gigi yang berlubang inilah yang bisa memicu infeksi bakteri dan memberinya kemampuan untuk berkembang lalu menyebabkan abses gigi. Faktor risiko lainnya yang dapat memicu abses gigi adalah mulut kering.
Baca Juga: Kista Gigi, Ketahui Penyebab dan Cara Mengobatinya
Cara Diagnosis Penyakit Abses Gigi
Di fase awal pemeriksaan penyakit abses gigi, dokter gigi biasanya akan menanyakan apa saja gejala dan keluhan yang dirasakan oleh pasiennya. Pemeriksaan fisik juga akan dilakukan oleh dokter, seperti, memeriksa rongga mulut dan gigi secara keseluruhan untuk mengetahui kondisinya.
Saat menjalankan proses pemeriksaan fisik, dokter mungkin akan mengetuk bagian gigi pasien guna mengetahui apakah kondisi gigi menjadi lebih sensitif saat terkena tekanan dan sentuhan atau tidak. Hal ini dilakukan karena gigi penderita abses gigi biasanya menjadi lebih sensitif ketimbang biasanya.
Sebagai pemeriksaan penunjang, dokter mungkin juga akan melakukan foto rontgen ataupun CT scan. Foto rontgen pada gigi dilakukan guna mengetahui luas infeksi akibat abses gigi, dan apakah sudah menyebar sampai ke daerah sekitarnya atau belum. Sedangkan CT scan dilakukan apabila infeksi bakteri sudah menyebar sampai ke bagian tubuh lain, sebagai contoh, area leher atau sekitarnya.
Cara Mengobati Abses Gigi
Cara Mengobati Abses Gigi
Penanganan penyakit abses gigi bisa dilakukan dengan melakukan sejumlah metode pengobatan yang disarankan oleh dokter gigi, seperti:
- Pengeluaran nanah dengan cara dokter membuat sayatan berukuran kecil di bagian benjolan guna mengeluarkan nanahnya. Saat nanah berhasil dikeluarkan, area gigi akan dibersihkan menggunakan air garam dan meredakan pembengkakan.
- Mengonsumsi obat antibiotik saat infeksi menyebar terlalu luas. Tapi, umumnya obat ini tak perlu diberikan saat penderita penyakit ini telah melakukan pengeluaran nanah.
- Untuk membantu hilangkan infeksi, perawatan pada saluran akar gigi mungkin perlu dilakukan. Metode penanganan ini dilakukan dengan cara mengebor bagian gigi hingga ke bawah agar jaringan lunak sebagai pusat infeksi serta aliran nanah bisa terangkat. Kemudian, bagian gigi yang sudah dilubangi tersebut akan dipasangi dengan crown gigi.
- Terakhir, jika kondisi gigi abses sudah terlalu buruk sampai tak dapat ditangani lagi, pencabutan gigi mungkin menjadi satu-satunya solusi. Saat gigi dicabut, dokter akan mengeluarkan nanah agar infeksi bisa dihilangkan. Ketika berada dalam proses penyembuhan, pasien disarankan untuk melakukan perawatan sendiri di rumah dengan cara berkumur memakai air garam serta mengonsumsi obat pereda rasa sakit.
Komplikasi Akibat Abses Gigi
Penyakit abses gigi yang tak kunjung mendapatkan penanganan medis yang dibutuhkan tentu akan berisiko menyebabkan beragam masalah kesehatan lain kepada penderitanya. Berikut adalah beberapa komplikasi yang diakibatkan oleh abses gigi, antara lain:
- Kista gigi.
- Infeksi tulang atau osteomielitis.
- Sinusitis.
- Phlegmon atau Angina Ludwig di dasar mulut.
- Reaksi sistem imunitas tubuh mematikan yang terjadi akibat infeksi telah menyebar ke semua bagian tubuh atau disebut sepsis.
Tips Mencegah Penyakit Abses Gigi
Hal utama yang bisa dilakukan untuk mencegah risiko terkena abses gigi adalah dengan mencegah kerusakan pada gigi. Menjaga kebersihan dan kesehatan mulut adalah kunci penting untuk menghindari berbagai masalah atau penyakit yang mungkin terjadi pada mulut, termasuk abses gigi.
Selain itu, ada beberapa tips yang bisa membantumu untuk terhindar dari risiko terkena abses gigi, antara lain,
- Menyikat gigi paling tidak 2 kali dalam sehari menggunakan pasta gigi dengan kandungan fluoride, dan menggunakan dental floss atau benang gigi guna membersihkan sela gigi tiap hari.
- Mengganti sikat gigi berkala paling tidak setiap tiga bulan sekali.
- Jangan gunakan obat kumur pasca menyikat gigi sebab hal tersebut bisa menghilangkan manfaat dari pasta gigi.
- Kurangi konsumsi makanan maupun minuman dengan kandungan tepung dan gula terlalu tinggi, khususnya di antara jam makan maupun sebelum tidur.
- Rutin melakukan pemeriksaan gigi setiap 6 sampai 12 bulan sekali agar kondisinya senantiasa terjaga dan terkontrol. Kalaupun ada penyakit atau masalah kesehatan yang mengancam mulut atau gigi, kamu jadi bisa mengetahuinya dan penanganan medis yang tepat dapat dilakukan dengan segera.
Jadi, Haruskah ke Dokter Gigi saat Terkena Abses Gigi?
Sebagai penyakit yang memberikan gejala tidak nyaman dan bisa berakibat fatal, penderita abses gigi perlu memeriksakan diri ke dokter agar kondisinya dapat segera ditangani. Jika tidak, penyakit tersebut mampu menimbulkan beragam komplikasi berbahaya, bahkan perlu dilarikan ke IGD saat gejala abses gigi timbulkan pembengkakan pada gusi maupun kelenjar getah bening, dan menyebabkan sesak napas. Oleh karena itu, abses gigi bukanlah penyakit yang bisa diremehkan dan pemeriksaan mulut juga gigi perlu dilakukan dengan rutin agar kondisinya senantiasa terjaga.
Baca Juga: Jangan Tunggu Sakit, Ketahui Manfaat dan Cara Memilih Asuransi Gigi Terbaik