Rabu 27 Apr 2022 03:12 WIB

Pemudik Ramai, Portir Terminal Pulo Gebang Raih Rezeki

Dalam sehari, para portir bisa membawa hingga Rp 150 ribu.

Red: Friska Yolandha
Calon penumpang bersiap naik kedalam Bus di Terminal Terpadu Pulo Gebang, Jakarta, Rabu (20/4/2022). Sejumlah warga memutuskan untuk mudik lebih awal untuk menghindari terjadinya lonjakan penumpang saat arus mudik nanti. Dua pekan menjelang Idul Fitri, jumlah penumpang bus antar kota dan antar provinsi (AKAP) di Terminal Terpadu Pulo Gebang ini belum mengalami kenaikan signifikan.Prayogi/Republika.
Foto: Prayogi/Republika.
Calon penumpang bersiap naik kedalam Bus di Terminal Terpadu Pulo Gebang, Jakarta, Rabu (20/4/2022). Sejumlah warga memutuskan untuk mudik lebih awal untuk menghindari terjadinya lonjakan penumpang saat arus mudik nanti. Dua pekan menjelang Idul Fitri, jumlah penumpang bus antar kota dan antar provinsi (AKAP) di Terminal Terpadu Pulo Gebang ini belum mengalami kenaikan signifikan.Prayogi/Republika.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Portir di Terminal Pulo Gebang, Jakarta Timur, berharap dapat meraih banyak rezeki seiring kian ramainya pemudik yang akan melakukan perjalanan menggunakan bus antarakota dan antaraprovinsi (AKAP) pada Selasa (26/4/2022) atau H-6 Lebaran. Salah seorang portir atau pramuantarOling Sakti (21) berharap dapat membawa pulang lebih banyak rupiah untuk ibu dan adiknya mendekati Lebaran 1443 Hijriah.

"Pendapatan jadi mendingan dibandingkan saat lockdown. Dibayar seikhlasnya kita enggak matok harga, yang penting sabar saja untuk menghidupi ibu sama adik," kata Oling kepada Antara ditemui di Terminal Pulo Gebang, Jakarta Timur, Selasa.

Baca Juga

Oling, yang menggantikan almarhum ayahnya yang sebelumnya bekerja sebagai pramuantar di Terminal Pulo Gebang mengungkapkan bisa membawa pulang Rp 150.000 setelah terminal mulai ramai pekan lalu. "Sebelumnya malah Rp 100 ribu," ujar dia.

Hal senada disampaikan Sobirin. Pria asal Tegal itu mengaku harus bekerja serabutan untuk menghidupi keluarga saat terminal sepi sebelum kasus COVID-19 melandai.