Selasa 26 Apr 2022 23:50 WIB

Akhlak Hamba Ketika Berdoa dan 3 Macam Permintaan

Berdoa harus dibarengi dengan akhlak dan adab yang baik

Rep: Andrian Saputra/ Red: Nashih Nashrullah
Ilustrasi berdoa. Berdoa harus dibarengi dengan akhlak dan adab yang baik
Foto: Republika/Wihdan
Ilustrasi berdoa. Berdoa harus dibarengi dengan akhlak dan adab yang baik

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA —Imam besar Masjid Istiqlal, Prof KH Nasaruddin Umar mengatakan ada tiga macam permintaan atau tuntutan. 

Bila datang dari hamba kepada Allah SWT artinya adalah doa atau permohonan. Bila datang dari Allah SWT kepada makhluk artinya adalah perintah. Sedang bila datang dari manusia kepada manusia lainnya artinya adalah memberikan saran atau nasihat. 

Baca Juga

Maka dari itu, Prof Nasaruddin yang juga guru besar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini mengatakan bahasa doa berbeda dengan bahasa perintah. Dan bahasa doa juga berbeda dengan bahasa biasa yang digunakan manusia pada sesamanya.

Sebab itu ketika seorang hamba memohon atau berdoa terdapat etika yang harus dipenuhi. Tidak boleh seorang hamba berdoa kepada Allah SWT seperti meminta kepada pembantu.  

"Ada orang berdoa seperti menjadikan Allah itu pembantu. Tuhan itu Tuhan, bukan pembantu. Maka (perlu) kesantunan kita berbahasa, kesantunan kita untuk memohon," kata Prof Nasaruddin dalam tausiyahnya di program Mihrab Ramadhan yang diselenggarakan oleh Masjid Istiqlal Jakarta beberapa hari lalu. 

Prof Nasaruddin menjelaskan dalam kitab Ihya Ulumuddin dijelaskan tentang akhlak orang berdoa diantaranya disunahkan berwudhu. 

Bila dalam keadaan janabah maka terlebih dulu mandi wajib. Kemudian orang yang akan berdoa hendaknya menutup aurat dan menghadap kiblat, serta mengangkat kedua tangan.  Setelah itu seorang yang berdoa hendaknya menundukan hati dan membesarkan Allah SWT.  

Lalu mengucap basmalah dan memuji Allah SWT. Setelah memuji Allah, dilanjutkan dengan membaca sholawat nabi dan bermunajat dengan diawali pengakuan terhadap diri yang penuh dosa, dan memohon ampunan dari Allah SWT. Setelah memohon pengampunan, dilanjutkan dengan memohon hajat  kepada Allah SWT. Dan ditutup dengan sholawat nabi dan membaca surat Al Fatihah.  

Umar pun berdoa

Umar bin Khattab meski dikenal dengan karamahnya, dia tetap berdoa. Diriwayatkan, Umar bin Khattab memohon pertolongan dengan berdoa ketika melawan musuh-musuhnya. Padahal, dia memiliki jumlah pasukan yang sangat besar.

"Kalian menang bukan karena jumlah kalian banyak. Kalian menang karena bantuan dari langit," kata Umar seperti ditulis Ibnu Qayyim Al Jauziyah dalam dalam kitabnya yang berjudul Ad Da'u wa ad-Dawa).

Umar menambahkan, "Sungguh aku tidak memikul beban dengan mendesakkan ijabah (terkabulnya doa). Tapi lebih didorong oleh keinginan untuk berdoa. Maka, camkanlah jika kalian diilhami untuk berdoa. Sesungguhnya ijabah itu mengikutinya." Allah berfirman: 

وقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ ۚ "Dan Tuhanmu berfirman: “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. [Surat Ghafir 60]    

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement