Tradisi Mudik Mulai Dikenal Sejak Era 70-an

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Agung Sasongko

Rabu 27 Apr 2022 11:11 WIB

Sejumlah kendaraan pemudik antre memasuki Gerbang Tol Cikampek Utama, Cikampek, Jawa Barat. (Ilustrasi) Foto: ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga Sejumlah kendaraan pemudik antre memasuki Gerbang Tol Cikampek Utama, Cikampek, Jawa Barat. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Mudik menjadi istilah yang umum dipakai menggambarkan kegiatan pulang ke kampung halaman. Tradisi ini dipakai bagi umat Islam yang ingin merayakan momen Idul Fitri di tanah kelahiran. Namun, ternyata istilah mudik berasal dari kata udik.

Antropolog UGM, Prof Heddy Shri Ahimsa-Putra mengatakan, udik merupakan Bahasa Melayu yang artinya hulu. Dulu, masyarakat yang tinggal di hulu sungai sering bepergian ke hilir memakai biduk (perahu) dan kembali ke hulu pada sore hari.

Baca Juga

"Saat orang mulai merantau karena ada pertumbuhan di kota, kata mudik mulai dikenal dan dipertahankan hingga sekarang saat mereka kembali ke kampungnya," kata Heddy, Rabu (27/4/2022).

Istilah mudik mulai dikenal luas era 1970-an. Setelah pada orde baru pembangunan pusat pertumbuhan kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Bandung dan Medan yang menyebabkan orang melakukan urbanisasi ke kota, menetap dan mencari pekerjaan.