Pesan Khutbah Idul Fitri di UMM: Takwa Kunci Pembangunan Bangsa 

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Nashih Nashrullah

Kamis 05 May 2022 12:02 WIB

Ilustrasi pembangunan bangsa. Takwa di Idul Fitri yang bertahan pasca-Ramadhan modal pembangunan bangsa  Foto: Tahta/Republika Ilustrasi pembangunan bangsa. Takwa di Idul Fitri yang bertahan pasca-Ramadhan modal pembangunan bangsa

REPUBLIKA.CO.ID,  MALANG – Dalam upaya membangun bangsa diperlukan manusia-manusia berakhlak mulia yang bertakwa.  

 

Baca Juga

Hal itu disampaikan oleh Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Agus Taufiqurrohman dalam khutbah sholat Idul Fitri yang diselenggarakan oleh Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) pada Senin (2/5/2022) lalu.   

 

Agus menjelaskan, saat menjadi seorang yang bertakwa, maka kehidupan seharusnya juga sudah sesuai dengan tuntunan. Yakni apa yang sudah diatur oleh Allah SWT dan dicontohkan oleh Rasulullah SAW. 

 

Keberadaan seseorang yang bertakwa juga harus memberikan dampak positif. Menebarkan kebaikan dan kebermanfaatan kepada orang lain. “Karena sebaik-baik manusia ialah mereka yang paling bermanfaat bagi sesama,” katanya dalam pesan resmi yang diterima Republika.co.id, Rabu (4/5/2022). 

 

Sikap para muttaqin juga seyogyanya dapat dihiasi dengan akhlak yang mulia. Apalagi di era di mana akhlak menjadi krisis yang senantiasa dikeluhkan.  

 

Menurut dia, saat ini orang dengan mudah menghujat yang lain. Orang juga mudah sekali melanggar nilai agama dalam rangka meraih tujuan yang diimpikan. Hal ini seolah-olah prinsip menghalalkan segala cara sudah menjadi hal yang biasa. Hal ini dinilai sudah jauh dari nilai akhlak dan bangsa yang diwariskan oleh pendahulu.  

 

Berdasarkan hal tersebut, salah satu solusi yang dia tekankan ialah kembali membangun masyarakat dengan akhlak mulia. Dengan begitu, krisis akhlak bisa tertangani sekaligus dapat membantu memajukan bangsa Indonesia. Apabila masyarakat sebuah negeri bertakwa kepada Allah SWT, maka Allah janjikan dan berikan beragam barokah dari langit dan bumi. 

 

Pada kesempatan yang sama, Rektor UMM, Fauzan berharap aktivitas baik selama puasa dapat seterusnya dirawat dan dilaksanakan. Dengan demikian, para umat muslim bisa menjadi pribadi yang lebih baik daripada sebelum melewati bulan suci. 

 

Amalan baik tersebut juga diharapkan bisa terus dibawa dalam kehidupan selanjutnya. Tidak hanya terbatas ketika Ramadhan datang saja.   

 

Fauzan berharap apa yang sudah dan akan dilakukan selalu diterima dan mendapat petunjuk dari Allah SWT. "Selain itu, secara pribadi maupun institusi kami juga  memohon maaf sebesar-besarnya atas kesalahan yang sudah diperbuat,” ungkap Fauzan.