Soal TPST Piyungan, Sultan: Kita Usahakan untuk Bisa Punya Waktu
Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Fernan Rahadi
Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X. | Foto: Wihdan Hidayat/Republika
REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X menanggapi terkait permintaan warga sekitar TPST Piyungan yang meminta untuk berdialog. Pasalnya, akses menuju TPST Piyungan sudah diblokir warga sejak Sabtu (7/5/2022) lalu.
"Nanti kita usahakan untuk bisa punya waktu (berdialog dengan warga)," kata Sultan di Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Selasa (10/5).
Sultan menuturkan, pihaknya tetap akan melakukan perluasan TPST Piyungan. Hal ini mengingat TPST Piyungan sudah overload atau kelebihan kapasitas untuk menampung sampah. "Memang kita akan memperluas Piyungan, karena yang ada ini sudah penuh dan tanah sudah kita sediakan," ujar Sultan.
Meskipun, perluasan ini masih terkendala dengan penelitian yang saat ini masih dilakukan. Sultan menyebut, penelitian dilakukan oleh pemerintah pusat dalam hal ini Bappenas dan BUMN.
"Hanya masalahnya punya problem teknisnya itu antara penuhnya sampah disana dan hasil studinya yang dilakukan oleh Bappenas dan BUMN (bidang jasa) infrastruktur perlu waktu yang lebih panjang," jelasnya.
Sultan menyebut, pihaknya akan memang akan menutup kawasan TPST Piyungan yang sudah overload. Kawasan yang lama tersebut, katanya, akan dikembangkan menjadi ruang hijau.
Dengan begitu, perlu dilakukannya perluasan di TPST Piyungan untuk pengelolaan sampah. "Prinsip memang yang (kawasan) lama ini akan kita tutup, akan kita jadikan tempat ruang-ruang hijau, tempat-tempat yang baru yang juga di sebelahnya itu akan kita kembangkan. Tapi ya tadi, hasil penelitiannya Bappenas sama BUMN badan pengembangan infrastruktur waktunya butuh lebih panjang," kata Sultan.