REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyelenggara layanan pemesanan transportasi dalam jaringan, Gojek, mendapati kendaraan listrik lebih efisien dan efektif berdasarkan uji coba mereka. Dari uji coba yang dilakukan, driver juga bisa menghemat ketika menggunakan kendaraan listrik.
"Dari uji coba ini kami mendapatkan tiga poin penting yang menjadi motivasi kami untuk bergerak terus ke depan," kata VP Corporate Affairs Gojek, Teuku Parvinanda, Rabu (25/5/2022).
Dia mengatakan efisiensi dan efektivitas ini terasa untuk penggantian baterai motor listrik (battery swapping) di stasiun penukaran baterai, yang bisa berlangsung kurang dari 1 menit. Dari sisi pengemudi, menurut Parvinanda, setiap pengemudi bisa menghemat biaya operasional mulai dari Rp 500.000 sampai Rp 700.000 per bulan.
Parvinanda mengatakan uji coba komersial motor listrik di Jakarta masih berlangsung sampai sekarang. Gojek mengadakan uji coba dengan ratusan motor listrik.
Gojek dan TBS Energi Utama membentuk perusahaan patungan (joint venture) bernama Electrum pada November 2021 untuk uji coba kendaraan listrik dan mencari teknologi yang tepat untuk digunakan pada ekosistem Gojek. Gojek dan TBS Energi Utama melalui Electrum akan mengembangkan usaha dalam bidang manufaktur kendaraan listrik roda dua, teknologi pengemasan baterai, infrastruktur penukaran baterai dan pembiayaan untuk kendaraan listrik.
Gojek menargetkan menggunakan kendaraan listrik sepenuhnya pada 2030 dan menjadi platform karbon-netral. Pada November, mereka mengumumkan uji coba dengan 500 unit motor listrik di Jakarta Selatan.