Kamis 26 May 2022 22:34 WIB

Kejeniusan Imam An Nawawi di Balik Kitab Dzikir dan Doa Al-Adzkar An-Nawawiyah

Imam An Nawawi mengarang kitab Al-Adzkar An-Nawawiyah dengan inovasi jitu

Rep: Andrian Saputra/ Red: Nashih Nashrullah
Adzkar An-Nawawiyah  Imam An Nawawi mengarang kitab Al-Adzkar An-Nawawiyah dengan inovasi jitu
Foto: Dok Istimewa
Adzkar An-Nawawiyah Imam An Nawawi mengarang kitab Al-Adzkar An-Nawawiyah dengan inovasi jitu

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Kitab Al-Adzkar An-Nawawiyah adalah salah satu kitab yang ditulis Syekh Yahya bin Syaraf bin Hasan bin Husain An-Nawawi Ad-Dimasyqiy, Abu Zakaria atau populer dikenal sebagai Imam an Nawawi.

Ia adalah seorang ulama besar yang dilahirkan pada Muharam 631 Hijriyah di Nawa, Damaskus, Suriah. Imam Nawawi mendapat pendidikan dari ayahnya yang terkenal akan ketakwaan dan kesalehannya. 

Baca Juga

Kitab Al-Adzkar An-Nawawiyah memuat berbagai doa dan dzikir dari Nabi Muhammad SAW. Secara garis besar, Al-Adzkar An-Nawawiyah menerangkan hadits dan petuah para ulama mengenai dzikir, doa, adab dan ibadah yang mengarahkan pembaca untuk mendekatkan diri pada Allah SWT.  

Isi kandungan Al-Adzkar An-Nawawiyah dibagi dalam bab-bab tertentu. Di antaranya mukadimah, keutamaan dan kedudukan dzikir, serta adab, dzikir, dan doa.

Selain itu tentang doa sehari-hari, adab-adab terhadap Alquran, pujian-pujian pada Allah SWT dan sholawat pada Nabi Muhammad SAW. Kemudian hal-hal khusus dan ditutup tentang adab berdoa dan istighfar.  

Pendakwah yang juga pengisi kajian Masjid Istiqlal Jakarta, Ustadz Ahmad Zulfattah Yasin mengatakan pada mukadimah Imam An Nawawi menasehati agar sungguh-sungguh menggapai ridha Allah SWT dan mempersiapkan bekal untuk akhirat. 

Caranya yakni disamping melakukan ketaatan maka harus menjauhkan diri dari apa-apa yang dapat mendatangkan kemurkaan Allah SWT. Imam An Nawawi juga menasehati untuk bersungguh-sungguh dalam berdoa dan terus istiqamah melakukan ketaatan.  

Imam An Nawawi menerangkan motivasinya menulis kitab Al-Adzkar An-Nawawiyah. Dia mengatakan kitab tersebut ditulis lantaran agar memudahkan pembacanya dalam menghafalkan doa dari Nabi Muhammad SAW tanpa harus panjang dalam menghafal sanad. 

"Jadi salah satu motivasi beliau adalah bahwa banyak ulama telah mengarang kitab-kitab dzikir dan doa. Cuma, berpanjang kalam dengan sanad-sanad. Jadi kurang simpel maksudnya. Dan pengulangan-pengulangan, ini yang menyebabkan kejenuhan orang yang baru belajar," jelas Ustadz Ahmad Zulfattah Yasin saat mengisi kajian kitab Al-Adzkar An-Nawawiyah di Masjid Istiqlal yang juga disiarkan daring pada Rabu (25/5/2022) 

Ustadz Ahmad Zulfattah mengatakan Imam An Nawawi menginginkan orang yang berupaya mencari doa dan dzikir mendapat kemudahan. Sebab itu Imam Nawawi menyusun kitab tersebut secara ringkas.

Yakni dengan menuliskan panjang sanad-sanad, namun tetap menerangkan kedudukan hadits tersebut. Hal ini yang lebih dibutuhkan dan memudahkan orang banyak.    

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement