Stageof Banjarnegara Kembangkan Sistem Informasi Petir Terpadu
Red: Muhammad Fakhruddin
Stageof Banjarnegara Kembangkan Sistem Informasi Petir Terpadu (ilustrasi). | Foto: Dok Lapan
REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Stasiun Geofisika BMKG Banjarnegara, Jawa Tengah, terus mengembangkan sistem informasi dan analisa petir (SIAP) terpadu guna mempermudah penyebaran informasi kepada masyarakat.
"SIAP merupakan sistem terintegrasi berbasis website yang menghadirkan informasi terkait detektabilitas aktivitas petir secara realtime," kata Kepala Stasiun Geofisika Banjarnegara Setyoajie Prayoedhie ketika dihubungi dari Jakarta, Rabu (1/6/2022).
Setyoajie mengatakan sistem informasi tersebut bekerja dengan dukungan fitur pengolahan data petir secara otomatis. Dia menjelaskan bahwa proses pengolahan data secara otomatis pada SIAP-BMKG akan memberikan kemudahan bagi para petugas pelayanan di unit pelaksana teknis BMKG dalam mempersiapkan serta menganalisa data petir sesuai kebutuhan masyarakat.
"Implementasi SIAP di setiap unit pelaksana teknis BMKG akan dapat mempercepat proses waktu pelayanan informasi data petir, yakni menjadi kurang dari 10 menit, khususnya kepada para pemangku kepentingan di wilayah Provinsi Jawa Tengah," katanya.
Menurutnya, masyarakat dan juga instansi yang bergerak di bidang kebencanaan akan dapat memanfaatkan beberapa layanan yang ada pada SIAP-BMKG. "Tentunya dengan memanfaatkan fitur realtime sambaran petir dari seluruh sensor petir milik BMKG yang ada di Pulau Jawa. Fitur realtime tersebut juga didukung dengan data radar cuaca dan satelit Himawari untuk memvalidasi sambaran petir yang terjadi," katanya.
Dengan pemanfaatan SIAP-BMKG, kata dia, maka diharapkan pengguna akan memperoleh informasi yang cepat, tepat dan akurat terkait dengan fenomena sambaran petir di Pulau Jawa.
Dia menambahkan bahwa pihaknya terus melakukan sosialisasi SIAP-BMKG ke berbagai pihak terkait. "Sosialisasi terkait dengan inovasi ini terus kami lakukan. Kemarin kami sudah melakukan sosialisasi di Aula Stasiun Klimatologi Semarang sebagai koordinator unit pelaksana teknis BMKG Jawa Tengah," katanya.
Kegiatan sosialisasi tersebut, kata dia, diselenggarakan secara hibrida, yakni sebagian tatap muka dan sebagian lainnya tatap layar. "Kami juga mengundang pimpinan tinggi BMKG di pusat dan daerah serta mitra BMKG di Jawa Tengah, khususnya pengguna data petir," katanya.