Tiket Naik Candi Borobudur Rp 750 ribu, Ganjar Beri Penjelasan
Rep: Bowo Pribadi/ Red: Fernan Rahadi
Candi Borobudur | Foto: Wihdan Hidayat / Republika
REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo ikut angkat bicara menanggapi harga tiket naik ke Candi Borobudur, di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah yang tengah ramai diperbincangkan sebagian masyarakat, karena dinilai terlalu mahal.
Orang nomor satu di Provinsi Jawa Tengah ini mengungkapkan mahalnya harga tiket naik ke Candi Borobudur berkaitan dengan daya dukung fisik bangunan candi atau lebih tepatnya karena pertimbangan konservasi.
Maka Pemerintah memutuskan perlunya pembatasan wisatawan yang naik ke bangunan Candi Borobudur hanya 1.200 orang per hari. Sehingga pengendalian melalui penerapan tarif sementara menjadi menjadi salah satu opsi.
"Sehingga, untuk naik ke bangunan candi kemarin disampaikan agar ada pengelolaan dengan pengendalian melalui tarif, kira-kira begitu latar belakangnya,” kata Ganjar saat dikonfirmasi di Semarang, Ahad (5/6).
Menurut Gubernur, kebijakan tersebut tidak diputuskan begitu saja, namun juga telah mempertimbangkan berbagai aspek, salah satunya adalah untuk konservasi Candi Borobudur, yang belakangan mengalami penurunan.
Berdasarkan wacana yang berkembang, kenaikan harga dikhususkan untuk tiket naik ke Candi Borobudur. Yakni Rp 750 ribu untuk wisatawan domestik dan 100 Dollar AS untuk wisatawan mancanegara atau setara Rp 1,4 juta.
Kendati begitu, kebijakan ini belum diterapkan dan masih terus digodok --termasuk persiapan taknis serta regulasinya oleh PT Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko (Persero) bersama dengan Balai Konservasi Borobudur (BKB).
Sampai dengan hari ini PT TWC juga masih akan komunikasi dalam menyiapkan SOP maupun regulasinya dengan BKB, sehingga masyarakat tidak perlu terganggu dengan rencana kebijakan tersebut. Di lapangan, sampai dengan hari ini, wisatawan juga belum diizinkan untuk naik ke bangunan Candi Borobudur.
Namun ketika persoalan ini mulai diperbincangkan, maka PT TWC punya pekerjaan rumah untuk segera mengedukasi masyarakat. "Khususnya berkaitan dengan terkait latar belakang serta pertimbangan penetapan harga tersebut," katanya.
Di sisi lain, kebijakan baru juga dibahas berkaitan dengan tiket di kawasan Candi Borobudur. yakni menurunkan harga tiket masuk kawasan Candi Borobudur. Yakni untuk pelajar menjadi Rp 5.000 dari sebelumnya Rp 25.000.
Hal ini berkaitan dengan fungsi edukasi Candi Borobudur. "Sehingga pada saat nanti mereka (pelajar) butuh edukasi, dalam konteks ilmu pengetahuan, itulah kebijakan yang diambil Pemerintah khusus untuk pelajar,” jelasnya.
Kepada para pedagang di kawasan Candi Borobudur, Gubernur juga meminta agar tidak resah dengan kebijakan tersebut. Apalagi sampai saat ini, kawasan Candi Borobudur masih ramai dikunjungi wisatawan baik domestik maupun mancanegara.
Yang perlu dicatat akan ada pembeda antara tiket masuk kawasan dan tiket naik bangunan candi dan ini menjadi dua hal yang berbeda. "Jadi pedagang nggak perlu takut soal itu. Toh hari ini semua nggak boleh naik kan juga ramai," katanya.